Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Alasan Sepeda Motor Masih Jadi Idola buat Dipakai Mudik

Kompas.com - 12/05/2021, 13:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak beberapa tahun terakhir, pemerintah terus menyosialisasikan untuk tidak mudik menggunakan sepeda motor. Sebab, berkendara jauh memakai sepeda motor dinilai kurang aman, terlebih berbarengan dengan ribuan pemudik lainnya.

Bahkan, meskipun sudah ada larangan mudik yang dikeluarkan oleh pemerintah tahun ini nyatanya tren pemudik menggunakan motor tetap mendominasi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Drs. Yusri Yunus mengatakan, setidaknya ada 24.477 kendaraan yang diputar balik selama lima hari peniadaan larangan mudik.

Jenis kendaraan yang diputar balik itu, yakni 14.742 sepeda motor dan 7.887 mobil pribadi. Kemudian, 1.535 mobil penumpang atau angkutan umum dan 313 mobil barang.

Baca juga: Siap-siap, Banderol Daihatsu Rocky Bakal Lebih Mahal Bulan Depan

Edo Rusyanto, Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) praktisi dan pemerhati keselamatan berkendara mengatakan, setidaknya ada lima alasan utama mengapa banyak orang yang masih menggunakan motor untuk perjalanan mudik.

“Pertama, memakai motor dianggap lebih efisien dari biaya. Tak bisa dipungkiri terkait urusan biaya, motor dinilai lebih hemat dibandingkan angkutan umum,” ucap Edo kepada Kompas.com belum lama ini.

Pemudik motor mulai padati jalur Kalimalang menuju Bekasi, Kamis (22/6/2017)Otomania/Setyo Adi Pemudik motor mulai padati jalur Kalimalang menuju Bekasi, Kamis (22/6/2017)

Alasan pertama ini merupakan yang paling banyak ditemui oleh pemudik motor. Bukan mereka tidak peduli terhadap risiko di jalan, tapi seperti diketahui tarif angkutan umum biasanya membubung saat musim Lebaran.

“Kedua, lebih efektif. Motor dianggap memberi keleluasaan dalam menentukan waktu berangkat, pulang dan istirahat. Termasuk dalam menentukan rute perjalanan, sangat leluasa bila dibandingkan angkutan umum yang sudah punya trayek,” kata Edo.

Baca juga: Skutik Bekas Kisaran Rp 7 Jutaan, Dapat Vario Techno hingga Mio M3

Alasan selanjutnya menurut Edo, motor dapat dimanfaatkan untuk transportasi di kampung halaman.

Kesempatan untuk bersosialisasi dengan sanak saudara atau kerabat dianggap lebih leluasa ketika tersedia kendaraan pribadi.

“Keempat, indikator status sosial. Dan alasan kelima, menyalurkan jiwa petualang. Ada tantangan tersendiri menempuh jarak ratusan kilometer dengan sepeda motor,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau