Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Dulu Spesfikasi Motor Sebelum Ganti Knalpot Racing

Kompas.com - 23/03/2021, 13:41 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan knalpot racing aftermarket pada sepeda motor banyak dilakukan guna mendongkrak performa mesinnya. Sayangnya, banyak yang tak paham dalam melakukannya.

Tak jarang pemilik motor yang tidak memperhitungkan kinerja mesin dan asal membeli knalpot racing di pasaran, yang penting tampilannya keren dan suaranya lebih sangar.

Baca juga: Harga Knalpot Racing buat Motor, Bisa Tembus Rp 20 Juta

Deddy Dermawanto, pemilik bengkel modifikasi Dj Custom, mengatakan, sebelum membeli knalpot racing, sebaiknya pemilik mengetahui spesifikasi mesin kendaraannya sendiri.

Pilihan knalpot racing Honda ADV 150 di IIMS Motobike Expo 2019Kompas.com/Donny Pilihan knalpot racing Honda ADV 150 di IIMS Motobike Expo 2019

"Misalnya, berapa cc mesinnya, ubahan yang sudah dilakukan seperti apa, karburator atau injeksi. Ini agar knalpot juga dapat bekerja dengan sempurna,” ujar Deddy, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Deddy menambahkan, knalpot aftermarket jika benar pemasangannya dapat meningkatkan tenaga mesin sekitar 20 persen hingga 30 persen. Knalpot yang baik, menurutnya, adalah knalpot yang cocok dengan spesifikasi mesinnya.

Baca juga: Razia Knalpot Racing, Produsen Minta Polisi Pakai Alat Pengukur Suara

Membeli knalpot aftermarket atau knalpot racing seharusnya tidak berdasarkan tampilan dan suaranya saja, tapi menyesuaikan kebutuhan mesinnya.

"Jadi, bukan membeli knalpot dulu baru setting mesin sesuai knalpot. Paling tepat adalah setting mesin dahulu baru kemudian cari knalpot yang sesuai dengan settingan mesin. Knalpot selalu paling terakhir dan menyesuaikan settingan mesin,” kata Deddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com