Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibarat Nasi, Bensin Juga Bisa Basi di Tangki Mobil

Kompas.com - 23/03/2021, 10:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil yang lama tidak digunakan berpotensi untuk mengalami berbagai kerusakan, salah satunya kondisi bensin di dalam tangki. Ibarat nasi, bensin juga mengenal istilah basi alias tidak sehat dikonsumsi mesin lagi.

Masalahnya, masih banyak pemilik mobil yang belum tahu butuh waktu berapa lama hingga bensin basi bisa terjadi.

Dijelaskan oleh Ahli Konversi Energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung, Tri Yuswidjajanto Zaenuri, bensin basi terjadi karena ada perubahan unsur kimia dalam kandungan bahan bakar.

Perubahan ini disebabkan karena bahan bakar terlalu lama mengendap di dalam tangki, sehingga membuat kandungan bensin tercampur zat kimia lain.

Baca juga: Pakai Kendaraan Listrik Tak Serta Merta Turunkan Emisi Gas

Petugas SPBU menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pengendara di SPBU Pertamina 31.128.02 di Jl. Letjen M.T. Haryono, Jakarta Timur, Senin (1/6/2020). Penggunaan alat pelindung wajah (Face Shield) tersebut sebagai salah satu upaya untuk melindungi diri saat berhubungan langsung dengan pengendara dalam pencegahan penyebaran COVID-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Petugas SPBU menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pengendara di SPBU Pertamina 31.128.02 di Jl. Letjen M.T. Haryono, Jakarta Timur, Senin (1/6/2020). Penggunaan alat pelindung wajah (Face Shield) tersebut sebagai salah satu upaya untuk melindungi diri saat berhubungan langsung dengan pengendara dalam pencegahan penyebaran COVID-19.

“Unsur kimia dalam bahan bakar bisa terkontaminasi dengan zat logam atau zat lainnya yang ada di tangki atau saluran bahan bakar,” ujar Yus, kepada Kompas.com belum lama ini.

“Belum lagi jika tangki tidak penuh, kalau malam atau karena pengaruh cuaca bisa berembun. Tangki pun tercampur kandungan air, bisa mempercepat korosi,” katanya.

Adapun kisaran durasi yang menyebabkan bensin bisa jadi basi, Yus tak bisa mengatakannya secara pasti. Sebab, sangat relatif tergantung pada tempat parkir dan kondisi kendaraan itu sendiri.

"Kurang lebih sama seperti pelumas, yang dianjurkan untuk diganti jika sudah mencapai 10.000 kilometer atau 6 bulan, tergantung mana yang dicapai lebih dulu," kata Yus.

Baca juga: Polisi Tidak Boleh Merusak Knalpot Bising yang Kena Razia

Pengendara motor mengantre di SPBU untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, di Bali, Selasa (26/8/2014).AFP PHOTO / SONNY TUMBELAKA Pengendara motor mengantre di SPBU untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, di Bali, Selasa (26/8/2014).

Yus menambahkan, 6 bulan bukan waktu yang pasti. Ada beberapa faktor lain yang dapat mempercepat bensin menjadi basi.

"Semakin besar ruang kosong yang ada di dalam tangki, dapat memperbesar juga jumlah penguapan. Apalagi, jika mobil di parkir terus di tempat yang panas atau tidak teduh, tentu akan lebih cepat lagi," ujar Yus.

Agar hal tersebut tidak terjadi (bensin terkontaminasi dengan zat lain), disarankan untuk mobil atau sepeda motor dinyalakan mesinnya paling tidak satu pekan sekali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau