JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil yang lama tidak digunakan berpotensi untuk mengalami berbagai kerusakan, salah satunya kondisi bensin di dalam tangki. Ibarat nasi, bensin juga mengenal istilah basi alias tidak sehat dikonsumsi mesin lagi.
Masalahnya, masih banyak pemilik mobil yang belum tahu butuh waktu berapa lama hingga bensin basi bisa terjadi.
Dijelaskan oleh Ahli Konversi Energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung, Tri Yuswidjajanto Zaenuri, bensin basi terjadi karena ada perubahan unsur kimia dalam kandungan bahan bakar.
Perubahan ini disebabkan karena bahan bakar terlalu lama mengendap di dalam tangki, sehingga membuat kandungan bensin tercampur zat kimia lain.
Baca juga: Pakai Kendaraan Listrik Tak Serta Merta Turunkan Emisi Gas
“Unsur kimia dalam bahan bakar bisa terkontaminasi dengan zat logam atau zat lainnya yang ada di tangki atau saluran bahan bakar,” ujar Yus, kepada Kompas.com belum lama ini.
“Belum lagi jika tangki tidak penuh, kalau malam atau karena pengaruh cuaca bisa berembun. Tangki pun tercampur kandungan air, bisa mempercepat korosi,” katanya.
Adapun kisaran durasi yang menyebabkan bensin bisa jadi basi, Yus tak bisa mengatakannya secara pasti. Sebab, sangat relatif tergantung pada tempat parkir dan kondisi kendaraan itu sendiri.
"Kurang lebih sama seperti pelumas, yang dianjurkan untuk diganti jika sudah mencapai 10.000 kilometer atau 6 bulan, tergantung mana yang dicapai lebih dulu," kata Yus.
Baca juga: Polisi Tidak Boleh Merusak Knalpot Bising yang Kena Razia
Yus menambahkan, 6 bulan bukan waktu yang pasti. Ada beberapa faktor lain yang dapat mempercepat bensin menjadi basi.
"Semakin besar ruang kosong yang ada di dalam tangki, dapat memperbesar juga jumlah penguapan. Apalagi, jika mobil di parkir terus di tempat yang panas atau tidak teduh, tentu akan lebih cepat lagi," ujar Yus.
Agar hal tersebut tidak terjadi (bensin terkontaminasi dengan zat lain), disarankan untuk mobil atau sepeda motor dinyalakan mesinnya paling tidak satu pekan sekali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.