Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara PO Bus Melakukan Penghematan Bujet

Kompas.com - 25/02/2021, 17:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Konstruksi bus yang ada di Indonesia terdiri dari dua bagian, yakni sasis dan bodi. Bagi perusahaan otobus (PO) yang mau berhemat, bodi bus lama bisa diganti dengan yang baru tanpa harus membeli sasis baru.

Mengingat harga sasis bus sendiri cukup mahal, untuk bus besar mesin belakang, minimal Rp 700 jutaan. Jadi PO bus tinggal melepas bodi yang lama, lalu sasisnya kembali dibawa ke karoseri. Seperti yang baru ini dilakukan PO NPM asal Sumatera Barat.

PO NPM menyetir langsung sasis bus dari Sumatera Barat menuju karoseri. Bodi lama pun sudah dilepas, hanya bagian lampu depan dan belakang yang memperlihatkan bodi lamanya. Ada tiga sasis yang akan disetir ke karoseri.

Baca juga: Suzuki Karimun 3 Baris Bakal Masuk Indonesia?

 

Salah satu sasis masih menggunakan lampu dari bodi lamanya yakni Marcopolo buatan Adiputro. Selain itu juga sasis ini menggendong komponen AC dari armada yang lama. Diketahui kalau sasis bus ini akan dibawa ke karoseri Laksana di Ungaran.

“Oh iya ada masuk infonya yang sampai tiga unit. Ketiganya memakai sasis Mercedes Benz,” ucap Werry Yulianto, Export Manager karoseri Laksana kepada Kompas.com, Kamis (25/2/2021).

Baca juga: Selama Pandemi Penjualan Bus Bekas Mengalami Peningkatan

Sasis bus ladderyuelubis.blogspot.com Sasis bus ladder

Sasis yang digunakan pun masih model ladder frame, sehingga tinggal dipasangkan ke bodi barunya saja. PO NPM sendiri memang akhir-akhir ini memperbarui armadanya dengan bodi Laksana SR2 HD Prime, mungkin nantinya sasis yang baru datang akan dipasang ke bodi yang sama.

Untuk biaya rebodi sendiri, sebenarnya sama saja dengan membuat bodi bus baru. Hanya saja bisa lebih ekonomis karena tidak perlu memakai sasis dan komponen AC baru, jadi dari yang lama tinggal dipindahkan saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau