JAKARTA, KOMPAS.com – Membeli motor bekas bisa jadi solusi cerdas bagi mereka yang ingin kendaraan harian tanpa harus menguras kantong.
Namun, dari banyaknya pilihan, sering kali muncul dilema antara memilih motor jenis bebek atau matik.
Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan dengan matang, apalagi jika motor akan dipakai dalam rutinitas padat.
Baca juga: Kebijakan Opsen Pajak Kendaraan, Tantangan Ekonomi Daerah
Menurut Ivan, pengelola Babay Motor, pilihan antara bebek dan matik biasanya bergantung pada gaya hidup dan kebutuhan pengguna. “Kalau yang nyari kemudahan, biasanya pilih matik. Tapi kalau yang mau irit dan awet, bebek masih jadi pilihan,” kata Ivan kepada Kompas.com, Kamis (25/4/2025).
Motor matik memang unggul dari sisi kepraktisan.
Tanpa perlu repot oper gigi dan tarik kopling, pengendara bisa langsung gas jalan, sehingga cocok digunakan di kota besar dengan lalu lintas padat.
Itulah kenapa motor matik sangat digemari oleh pelajar, pekerja kantoran, hingga ibu rumah tangga.
Namun, Ivan menjelaskan bahwa motor bebek tetap punya keunggulan dari sisi efisiensi bahan bakar dan daya tahan. “Banyak motor bebek bekas yang mesinnya masih bandel, asal perawatan sebelumnya bagus,” ujarnya.
Harga motor matik bekas umumnya sedikit lebih tinggi daripada bebek, terutama jika unitnya tergolong baru atau punya desain kekinian.
Di sisi lain, motor bebek banyak dicari oleh pembeli yang ingin kendaraan simpel, hemat bensin, dan punya usia pakai yang panjang. “Kalau buat ojek atau bawa barang jauh-jauh, motor bebek sering lebih dipilih karena tenaganya rata dan gampang diservis,” kata Ivan.
Baca juga: Masa Berlaku SIM Internasional Cuma 3 Tahun
Jadi, saat memilih motor bekas, penting untuk mempertimbangkan tujuan penggunaan.
Jika lebih sering dipakai di dalam kota dengan lalu lintas macet, matik bisa jadi pilihan tepat.
Tapi jika lebih fokus ke efisiensi dan ketangguhan mesin, motor bebek masih sangat layak dilirik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.