Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 09/02/2021, 10:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia memiliki kontur jalan yang beragam, mulai dari rata sampai naik-turun lewat perbukitan. Ketika lewat jalur perbukitan, tidak jarang turun kabut tebal yang cukup mengganggu visibilitas pengemudi.

Jalur berbukit ini juga tidak jarang dilewati oleh truk besar pembawa barang. Dengan kondisi berkabut, tentunya akan lebih berbahaya dibanding saat cerah, sehingga risiko kecelakaan bisa meningkat.

Instruktur Rifat Drive Labs (RDL) Erreza Hardian mengatakan, ketika ada kabut, maka pandangan semua orang akan terhalang atau terbatas. Selain itu juga jelas ada cuaca dingin yang membuat kerja tubuh manusia tidak optimum.

Baca juga: Fitur Apa Saja yang Ada di Carry Minibus Seharga Rp 260 Jutaan

Gerbang masuk Golden Gate Bridge pada pukul 18.30 tertutup kabutKompas.com/Luthfia Ayu Azanella Gerbang masuk Golden Gate Bridge pada pukul 18.30 tertutup kabut

“Penelitian menunjukkan, penurunan suhu tubuh berhubungan dengan penurunan kosentrasi dan kinerja manusia. Artinya, semua pengguna jalan bisa turun kewaspadaannya, ini yang bahaya,” ucap Erreza dalam Kuliah Telegram Indonesia Truckers Club, Senin (8/2/2021).

Erreza kemudian mengatakan, kalau menjadi pengelola perusahaan truk, ketika melihat kabut yang tebal, lebih baik cari tempat berhenti yang diperbolehkan lalu laporkan ke atasan.

Baca juga: Lepas dari Ducati, Dovi Beralih ke Yamaha

“Kalau mobil kecil atau motor memang bisa melintas dengan menyalakan lampu kabut jika kondisi pengemudi dan kendaraannya optimal. Namun jika pengemudi atau kendaraan tidak dalam kondisi terbaiknya, harusnya berhenti dahulu,” kata Erreza.

Dengan begitu, risiko kecelakaan setidaknya bisa dikurangi. Melihat kondisi jalan yang tidak memungkinkan serta cuaca yang rawan terjadinya penurunan kewaspadaan, berhenti sejenak bisa menjadi pilihan yang aman.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke