Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melirik Ritual Valentino Rossi saat Balapan

Kompas.com - 31/12/2020, 07:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Valentino Rossi merupakan pebalap MotoGP paling ikonik dan juga paling nyentrik. Pebalap berusia 41 tahun ini dikenali memiliki banyak ritual sebelum naik, saat duduk di sadel, dan sebelum turun dari motor.

Dikutip dari Motogp.com, sebagian pebalap percaya pada takhayul bahwa melakukan ritual tertentu akan mendatangkan keberuntungan. Rossi merupakan pebalap yang ritualnya paling terkenal. Tapi, Rossi mengaku melakukan ritual hanya karena kebiasaan saja.

Baca juga: Yamaha Masih Butuh Rossi untuk Pengembangan M1

Sebelum naik ke atas motor, pebalap asal Italia ini akan menghampiri motor dan berhenti tepat di pintu paddock, lalu membungkuk hingga mencium lutut.

Setelah itu, Rossi akan jongkok di samping kanan motor sambil memegang footstep, baru setelah itu naik ke atas motor dari sebelah kanan.

Ritual Valentino Rossi. (Photo by PATRICIA DE MELO MOREIRA / AFP)PATRICIA DE MELO MOREIRA Ritual Valentino Rossi. (Photo by PATRICIA DE MELO MOREIRA / AFP)

Ben Spies, mantan pebalap MotoGP, mengatakan, Rossi jelas pebalap yang paling percaya takhayul. Salah satu yang paling mencolok, paling banyak dilihat, paling berbeda dan di saat yang bersamaan juga paling aneh, adalah bagaimana dia menggaruk buah zakar dan pantatnya, setiap kali dia akan keluar dari pitlane.

Ritual Valentino Rossi. (Photo by Mohd RASFAN / AFP)MOHD RASFAN Ritual Valentino Rossi. (Photo by Mohd RASFAN / AFP)

"Hanya ada dua hal yang bisa jadi alasan. Pertama, karena semua orang melihat saya. Kedua, itulah takhayul saya. Sekarang ini, jika Anda mengenakan baju balap yang terlalu ketat di bagian pantat, berarti itu pakaian yang salah untuk digunakan. Anda akan berpikir Valentino mempelajari 20 tahun lalu untuk menggunakan celana dalam yang berbeda. Tidak masuk akal, tapi semua orang tahu hal itu dan tetap melihatnya," kata Spies.

Saat menunggu di starting grid, Rossi biasanya berjongkok di samping motor dan menempelkan kepalanya ke fairing. Terkadang, terlihat dirinya berbicara dengan YZR-M1.

Baca juga: Yamaha Akui Bakal Sulit Move On dari Valentino Rossi

Ritual Valentino Rossi. (Photo by JEAN-FRANCOIS MONIER / AFP)JEAN-FRANCOIS MONIER Ritual Valentino Rossi. (Photo by JEAN-FRANCOIS MONIER / AFP)

Sebelum lampu start menyala, pebalap yang musim depan akan bergabung dengan tim satelit Yamaha ini juga selalu mengecek kembali ikatan pengunci helm, sarung tangan, lalu memegang knee slider.

Saat akan turun dari motor, Rossi akan mengangkat kaki kanan melewati depan dan turun dari sebelah kiri. Kebiasaan ini terus dilakukannya sejak awal karirnya balapan.

Baca juga: Valentino Rossi Mau Balapan Pakai Motor Lama pada MotoGP 2021

Ritual Valentino Rossi. (Photo by JOE KLAMAR / AFP)JOE KLAMAR Ritual Valentino Rossi. (Photo by JOE KLAMAR / AFP)

Spies sepakat dengan yang dikatakan Kenny Roberts Jr. Ritual tersebut akan terlihat keren jika Anda menang.

"Jika Valentino selalu finis kelima setiap akhir pekan, saya akan mengejeknya. Sebelum Andrea Iannone tampil baik, semua orang menertawakannya. Mereka menyebutnya "kloning Rossi". Banyak orang mengatakan hal yang sama tentang Marco Simoncelli. Ketika dia mulai tampil bagus, mereka tidak mengatakan apa-apa," ujar Spies.

Baca juga: Pujian Valentino Rossi buat Suzuki GSX-RR, Motor Sederhana tapi Juara

Ritual lain yang dilakukannya adalah saat balapan Moto3, Rossi akan memerhatikan lampu start dan memerhitungkan kapan lampu akan menyala. Sehingga, dia memiliki persiapan saat gilirannya balapan.

Ritual lain yang juga dilakukan pebalap lain adalah menggunakan helm dengan desain khusus setiap kali balapan di Italia, tepatnya di Sirkuit Mugello dan Sirkuit Misano.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau