Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Pabrik Baterai Mobil Listrik LG Chem Bergulir Tahun Depan

Kompas.com - 31/12/2020, 07:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah resmi menandatangani nota kesepahaman atau momerandum of understanding (MoU) dengan perusahaan baterai asal Korea Selatan, LG Energy Solution untuk proyek di bidang industri sel baterai kendaraan listrik.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, melalui hal tersebut maka pembangunan tahap awal pabrik bisa dilaksanakan pada 2021 dengan nilai investasi sebesar 9,3 miliar AS atau sekitar Rp 142 triliun.

"InsyaAllah tidak lama-lama. Kemungkinan besar groundbreaking pada semester I/2021. Tahap pertama diusahakan sudah mulai bangun pabrik," katanya dalam teleconference, Rabu (30/12/2020).

Baca juga: Industri Kendaraan Listrik Nasional Tengah Bergerak Positif

Ilustrasi baterai mobil listrik LG Chemhttps://www.caixinglobal.com/ Ilustrasi baterai mobil listrik LG Chem

Dalam pelaksanaannya, LG akan bekerja sama dengan konsorsium BUMN MIND ID yang terdiri atas PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Pertamina, dan PT Perusahaan Listrik Negara.

Bahlil menjelaskan, Antam akan terlibat dalam proses produksi baterai kendaraan listrik di bagian hulu, sementara Pertama, PLN, dan Inalum terlibat dalam proses produksi hilir seperti sel baterai, industri prekursor, dan katoda.

"Lokasi pabrik akan dibagi menjadi dua. Pada bagian hulu, smelter dan tambangnya di Maluku Utara. Kemudian katoda, prekursor, dan sebagian sel baterai berdasarkan hasil survei itu akan dilakukan di Batang, Jawa Tengah," ujar dia.

Baca juga: Anomali Mobil Elektrifikasi di Tengah Pandemi

Menggunakan baterai jenis lithium-ion, Lexus UX 300e memiliki motor listrik berkapasitas 54,3 kilowatt per jam (kWh) yang dapat menghasilkan 201 horsepower dan torsi 300 Newton meter (Nm).DOK. LEXUS INDONESIA Menggunakan baterai jenis lithium-ion, Lexus UX 300e memiliki motor listrik berkapasitas 54,3 kilowatt per jam (kWh) yang dapat menghasilkan 201 horsepower dan torsi 300 Newton meter (Nm).

"Ini investasi konsorsium perusahaan asing yang berkerja sama dengan konsorsium BUMN, dari hulu ke hilir semua ikut terlibat. Tidak bicara sendiri-sendiri karena salah satu tujuannya percepatan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi," tambah Bahlil.

Setelah ini, akan ada penandatangan heads of agreement (HoA) yang akan diteken dengan BUMN pada Januari 2021 mendatang. Lalu, satu bulan setelahnya dimulai langkah strategis perdana.

"Indonesia akan segera memiliki pusat industri sel baterai kendaraan listrik terintegrasi pertama di dunia. Naik kelas dari produsen dan eksportir bahan mentah jadi pemain penting pada rantai pasok dunia di era elektrifikasi," kata Bahlil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau