JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaaan mobil dengan transmisi matik memang cukup diminati masyarakat sekarang ini.
Tidak heran jika penjualan mobil bertransmisi otomatis ini cukup mendominasi, tidak hanya di pasar mobil baru tetapi juga mobil bekas.
Meski begitu, tidak sedikit yang tetap setia menggunakan mobil bertransmisi manual. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi hal ini, salah satunya karena keterbiasaan dalam berkendara.
Keberadaan dua tipe mobil dengan transmisi yang berbeda ini juga dipercaya berpengaruh terhadap perilaku berkendara di jalan raya.
Baca juga: Bayar Pajak Kendaraan Tanpa Harus ke Samsat, Begini Caranya
Lalu benarkah pengemudi mobil manual lebih agresif ketika mengendarai mobil? Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengatakan anggapan tersebut ada benarnya.
“Iya (agresif), pengemudi mobil manual lebih mudah terpancing untuk mengendarai mobil secara agresif,” kata Sony kepada Kompas.com, Jumat (18/12/2020).
Penyebabnya, Sony menambahkan, salah satunya karena kondisi lalu lintas di Indonesia yang semrawut dan rawan terhadap kemacetan.
“Kondisi lalu lintas di Indonesia yang semrawut dan kurang pengemudi dalam manajemen perjalanan, sehingga mobil manual lebih mudah atau enak untuk dibejek-bejek dengan alasan akan cepat sampai,” ujarnya.
Baca juga: Ingat, Penghapusan Denda Bukan Berarti Bebas Pajak Kendaraan
Menurut Sony, pengemudi yang agresif biasanya memiliki tingkat ego yang tinggi dan tidak mau disalip oleh kendaraan lain.
“Selain itu juga biasanya bergerak secara zig zag, selalu ingin di depan yang lainnya, sehingga dengan mobil manual mereka lebih terakomodir,” ucapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.