Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasa Berkendara Honda CUV e:, Bisa Santai dan Diajak Ngebut

Kompas.com - 16/03/2025, 13:21 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Usai membahas soal tampilan yang mengkombinasikan desain futuristis dan fitur-fitur unggulan dari Honda CUV e:, kini saatnya mengulas rasa berkendara dari motor listrik ini.

Saat berada di balik kemudinya, terasa posisi duduk yang cukup ergonomis. Buat Test Rider setinggi 163 Cm, kaki masih agak jinjit. Tapi posisi tangan terbilang santai, khas motor perkotaan.

Ruang dek tengah cukup luas, bisa untuk menaruh tas atau barang. Posisi kaki juga bisa lebih fleksibel, menyesuaikan gaya berkendara.

Baca juga: Hasil Sprint Race MotoGP Argentina 2025, Marc Marquez Juara

Test ride Honda CUV e:KOMPAS.com/ADITYO WISNU Test ride Honda CUV e:

Ketika diajak berkendara, terasa CUV e: lincah dipakai. Dan menariknya, rasa berkendara secara keseluruhan mirip membawa skutik seperti Scoopy atau Vario 125.

Apalagi respons putaran gasnya juga lebih natural dibandingkan motor listrik kebanyakan, yang notabene terlalu ringan. CUV e: terasa lebih berat dan penyaluran tenaganya linier, di mana terasa penyaluran torsi pada tiap putaran.

Honda CUV e: mengusung motor listrik bertenaga 6 kW atau setara 8 Tk pada 3.500 rpm dan torsi 22 Nm pada 2.300 rpm.

Baca juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Argentina 2025, Marc dan Alex Marquez Tercepat

Kemudian, CUV e: punya tiga mode berkendara, mode ECON membatasi kecepatan maksimal di kisaran 60 Kpj. Sementara di mode Sport tembus 80 Kpj.

Mode ECON yang bisa membawa motor sampai jarak tempuh maksimal 80 Km, sangat cukup dipakai di perkotaan yang macet. Meskipun karakternya lambat, tapi tenaganya cukup untuk satu orang penumpang.

Sementara itu, mode Standart, cocok dipakai saat berboncengan atau butuh kecepatan yang lebih tinggi. Di mode ini juga cukup bertenaga buat menyalip motor lain di jalan.

Baca juga: Urutan Posisi Persneling Bawah Setir di Pikap Mitsubishi L300

Test ride Honda CUV e:KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Test ride Honda CUV e:

Sedangkan mode Sport bisa dipakai saat butuh akselerasi lebih kuat, atau saat menanjak. Di samping itu, cocok juga buat yang ingin kejar waktu, karena motor bakal lebih responsif.

Tapi konsekuensinya, jarak tempuh bakal berkurang dan konsumsi baterai menjadi lebih boros. Dan mungkin kurang sesuai dengan karakter beberapa pengendara, karena akselerasinya bakal lebih mengentak.

Saat berada di mode Sport, menyalip skutik berkapasitas 110 cc bukan pekerjaan sulit. Bahkan ketika bersaing dengan skutik 125 cc di jalan, CUV e: tidak memalukan. Dengan rangka dan konstruksi khas skutik konvensional, ngebut dengan CUV e: terasa menyenangkan.

Baca juga: Patwal Arogan di Puncak, Bukti Banyak Oknum Polisi yang Minim Etika

Test ride Honda CUV e:KOMPAS.com/ADITYO WISNU Test ride Honda CUV e:

Singkatnya, CUV e: bisa dengan mudah berubah karakter. Dari motor listrik perkotaan yang hemat daya dan punya akselerasi lembut di mode ECON. Kemudian, berpaling menjadi motor listrik bertenaga dan asyik dikendarai.

Bicara soal bantingan suspensi, dengan roda 12 inci dan profil ban yang cukup tebal, sokbreker motor ini terasa empuk di depan, namun keras di belakang.

Hal ini membuat CUV e: kurang stabil saat diajak menikung cepat. Bobot baterai yang masing-masing mencapai 10 Kg dan posisinya yang terbilang tinggi dan agak ke belakang, membuat center of gravity CUV e: kurang sempurna.

Baca juga: Estimasi Biaya Mudik Jakarta-Yogyakarta Pakai Toyota Avanza

Test ride Honda CUV e:KOMPAS.com/ADITYO WISNU Test ride Honda CUV e:

Namun gejala ini hanya terasa saat kecepatan tinggi saja, misal ketika bermanuver di atas 60 Kpj. Atau saat melewati tikungan parabola.

Kemudian, catatan juga muncul ketika mengendarai CUV e:untuk jarak jauh, misal jarak 40 Km lebih. Bagian bokong bakal terasa cepat pegal, lantaran busa jok yang kaku.

Lalu, suara motor yang terbilang halus dan hening juga bakal jadi kendala saat melaju kencang. Pengendara harus sering membunyikan klakson sebagai tanda kehadiran buat motor lain di jalan.

Kesimpulannya, CUV e: bukan produk dengan jarak tempuh paling jauh di pasaran. Tapi untuk sekarang, motor listrik ini menawarkan rasa berkendara paling mendekati skutik konvensional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau