JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah terjadi peningkatan volume kendaraan di DKI Jakarta, namun pada masa perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, pemberlakuan ganjil genap belum juga diterapkan kembali.
Saat menanyakan hal tersebut, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar mengatakan, pemberlakuan kembali ganjil genap sudah dipikirkan. Namun, ada hal-hal lain yang lebih diutamakan.
"Memang itu ranahnya Pemprov, tapi kami juga ikut mengkaji. Setelah kami diskusikan dengan beberapa pemangku kepentingan, aturan itu (ganjil genap) memang belum diterapkan karena mengikuti kondisi terkini soal perkembangan kasus Covid-19," ucap Fahri saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/11/2020).
Baca juga: PSBB Transisi Kembali Diperpanjang, Ganjil Genap Belum Berlaku
Fahri menjelaskan, sejauh ini kasus paparan Covid-19 kembali meningkat di Jakarta. Bila ganjil genap diterapkan lagi, otomatis hal tersebut bisa memberikan kontribusi lantaran naiknya jumlah penumpang transportasi umum.
Karena pertimbangan tersebut dan lainnya, maka masalah pembatasan mobil pribadi dengan metode ganjil genap memang belum diputuskan untuk kembali diterapkan lagi.
"Jadi sudah ada konsekuensinya, kalau diterapkan armada transportasi umum pasti penumpangnya juga naik dan bisa terjadi penumpukan. Kita tidak ingin nanti timbul klaster Covid-19 di transportasi umum," kata Fahri.
Terkait soal kepadatan lalu lintas yang sudah mulai terlihat seperti kondisi sebelum pandemi, Fahri menjelaskan bila memang hal tersebut tak bisa dihindari lantaran meningkatnya aktivitas sebagian besar masyarakat.
Baca juga: Ariel Noah Pemilik Pertama Motor Rp 1 Miliar, BMW R18
View this post on Instagram
Menurut Fahri, volume kendaraan setiap harinya sejak PSBB transisi cenderung fluktuatif, kadang terjadi kepadatan, namun kadang juga cukup lenggang.
"Tidak bisa dipersentasekan untuk saat ini, karena sudah beberapa bulan tidak ada ganjil genap. Secara keseluruhan tidak melulu padat, tapi kalau memang terjadi kondisi kemacetan masih bisa kita tangani dengan pengalihan arus atau contraflow," ucap Fahri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.