Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu Lintas Kembali Padat, Kapan Ganjil Genap Kembali Diterapkan?

Kompas.com - 27/11/2020, 09:22 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah terjadi peningkatan volume kendaraan di DKI Jakarta, namun pada masa perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, pemberlakuan ganjil genap belum juga diterapkan kembali.

Saat menanyakan hal tersebut, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar mengatakan, pemberlakuan kembali ganjil genap sudah dipikirkan. Namun, ada hal-hal lain yang lebih diutamakan.

"Memang itu ranahnya Pemprov, tapi kami juga ikut mengkaji. Setelah kami diskusikan dengan beberapa pemangku kepentingan, aturan itu (ganjil genap) memang belum diterapkan karena mengikuti kondisi terkini soal perkembangan kasus Covid-19," ucap Fahri saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/11/2020).

Baca juga: PSBB Transisi Kembali Diperpanjang, Ganjil Genap Belum Berlaku

Fahri menjelaskan, sejauh ini kasus paparan Covid-19 kembali meningkat di Jakarta. Bila ganjil genap diterapkan lagi, otomatis hal tersebut bisa memberikan kontribusi lantaran naiknya jumlah penumpang transportasi umum.

Lalu lintas kendaraan di Tol Dalam Kota Jakarta tampak padat pada jam pulang kerja di hari ketiga pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua, Rabu (16/9/2020). Pembatasan kendaraan bermotor melalui skema ganjil genap di berbagai ruas Ibu Kota resmi dicabut selama PSBB tahap dua.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Lalu lintas kendaraan di Tol Dalam Kota Jakarta tampak padat pada jam pulang kerja di hari ketiga pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua, Rabu (16/9/2020). Pembatasan kendaraan bermotor melalui skema ganjil genap di berbagai ruas Ibu Kota resmi dicabut selama PSBB tahap dua.

Karena pertimbangan tersebut dan lainnya, maka masalah pembatasan mobil pribadi dengan metode ganjil genap memang belum diputuskan untuk kembali diterapkan lagi.

"Jadi sudah ada konsekuensinya, kalau diterapkan armada transportasi umum pasti penumpangnya juga naik dan bisa terjadi penumpukan. Kita tidak ingin nanti timbul klaster Covid-19 di transportasi umum," kata Fahri.

Terkait soal kepadatan lalu lintas yang sudah mulai terlihat seperti kondisi sebelum pandemi, Fahri menjelaskan bila memang hal tersebut tak bisa dihindari lantaran meningkatnya aktivitas sebagian besar masyarakat.

Baca juga: Ariel Noah Pemilik Pertama Motor Rp 1 Miliar, BMW R18

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by DISHUB PROVINSI DKI JAKARTA (@dishubdkijakarta)

 

Menurut Fahri, volume kendaraan setiap harinya sejak PSBB transisi cenderung fluktuatif, kadang terjadi kepadatan, namun kadang juga cukup lenggang.

"Tidak bisa dipersentasekan untuk saat ini, karena sudah beberapa bulan tidak ada ganjil genap. Secara keseluruhan tidak melulu padat, tapi kalau memang terjadi kondisi kemacetan masih bisa kita tangani dengan pengalihan arus atau contraflow," ucap Fahri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau