JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan mobil terbakar memang bisa terjadi pada siapa saja dan di mana saja.
Dalam kondisi tersebut tidak sedikit pengemudi yang langsung panik dan tidak bisa berfikir jernih untuk segera melakukan tindakan yang tepat.
Bahkan, tidak jarang karena kepanikan tersebut bisa berakibat fatal hingga kecelakaan tersebut mengakibat timbulnya korban.
Menurut Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia ( SDCI) Sony Susmana, ketika mengalami mobil terbakar saat dikendarai di jalan yang pertama dilakukan adalah mengontrol emosi.
Baca juga: Blokir STNK yang Mati 2 Tahun Segera Diberlakukan
“Api sering kali membuat pengemudi menjadi panik, sebaiknya tenang dan kontrol emosi sebelum api membesar segera pinggirkan mobil ke area yang aman,” kata Sony kepada Kompas.com, Rabu (11/11/2020).
Sony menambahkan, sebelum kebakaran semakin besar biasanya akan didahului dengan munculnya asap (dari bagian mesin).
Sebelum itu terjadi, pengemudi bisa mencari tempat yang aman dan jauh dari keramaian. Setelah itu, segera melakukan evakuasi penumpang.
“Ambil alat pemadam api ringan ( APAR) yang tersedia dan semprotkan ke sumbernya (biasanya api di ruang mesin), penyemprotan dari kolong mobil,” ujarnya.
Baca juga: Blokir STNK Segera Berlaku, Pelajari Regulasinya
Sony melanjutkan, api timbul oleh oksigen, pemantik atau pun bahan bakar maka hilangkanlah salah satunya.
“Yang paling mudah adalah oksigen, tapi kalau api sudah terlanjur membesar butuh tim pemadam kebakaran yang alatnya memadai,” ucapnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan