Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 29/09/2020, 12:01 WIB
|


JAKARTA, KOMPAS.com - Main sepeda motor klasik punya kepuasan tersendiri. Meski demikian setidaknya ada dua aliran dalam motor klasik, pertama yang suka orisinal dan yang kedua restorasi.

Penggemar aliran orisinal yang biasanya lebih sulit. Banyak aturan. Sebab berkaitan dengan nilai intrinsik suatu barang. Seperti yang terlihat pada para penggemar Vespa klasik.

Baca juga: Modifikasi Vespa S 150 Gading Marten, Elegan dan Bertenaga

Andy Wardhana, salah seorang kolektor Vespa mengatakan, tidak ada patokan baku soal nailai orisinalitas sebuah Vespa, tapi setidaknya bisa dilihat dari ciri-ciri khusus.

Ilustrasi vespa klasik mash jadi pilihanOtomania/Setyo Adi Ilustrasi vespa klasik mash jadi pilihan

"Pertama, kalau bodi tidak boleh ada las-lasan, cat masih orisinal semua kalau bisa, kalau lecet-lecet sedikit wajar namanya juga motor bekas. Tapi kalau bodi bebas las," katanya kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Alasan Vespa NOS Punya Harga Tinggi

Andy yang juga punya koleksi Vespa Bacchetta 1949 tersebut mengatakan, jika main orisinalan maka usahakan bodi jagan dicat ulang. Biarkan pakai cat asli meski warnanya berubah karena usia.

"Ya tapi kalau bisa jangan bladus (pudar) banget ya, catnya kalau bisa (aslinya) masih banyak, tapi ya sebetulnya tidak apa-apa juga sih ketimbang dicat ulang, apalagi kalau karat kemudian dilas," katanya.

Vespa klasik yang ada di os vintage autoserviceKOMPAS.com/Aprida Mega Nanda Vespa klasik yang ada di os vintage autoservice

Selain bodi dan cat, Andy mengatakan, komponen lain juga kalau bisa masih orisinal. Mulai dari aksesori hingga bagian mesin, seperti setang, mika lampu, speedometer, jok, pelek dan lainnya.

"Kalau bisa aksesoris masih asli. Untuk mesin belum pernah belah mesin atau turun mesin. Kemudian peleknya masih asli. Paling ban saja yang ganti," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke