Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Jarak yang Bisa Ditempuh Saat Indikator Bensin Mobil Menyala?

Kompas.com - 19/09/2020, 13:02 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebiasaan setiap pemilik kendaraan roda empat memang berbeda-beda. Baik itu dari sisi perawatan, penggunaan sampai dengan pengisian bahan bakarnya.

Ada yang langsung melakukan pengisian bensin ketika indikator bahan bakar berada di tengah-tengah agar tidak kehabisan di tengah jalan.

Tetapi, tidak sedikit pula yang baru melakukan pengisian bensin ketika jarum bahan bakar yang ada di dashboard menunjukkan tanda di huruf E (empty).

Saat indikator BBM menunjukkan huruf E, sebenarnya bensin yang di dalam tangki masih tersedia beberapa liter.

Sisa bahan bakar tersebut sebenarnya masih bisa digunakan untuk mencari SPBU guna melakukan pengisian.

Baca juga: Saat Bayar Pajak STNK Asli Hilang, Bisa Pakai Foto Copy?

Berapa jauh?

Tahukan Anda berapa jauh mobil bisa digunakan untuk menempuh perjalanan saat indikator berada pada posisi E?

Executive Coordinator Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi mengatakan, saat indikator BBM berada di huruf E kendaraan masih bisa dikendarai hingga puluhan kilometer.

Indikator bensin hmsmotoblog.wordpress.com Indikator bensin

“Rata-rata mobil memiliki kapasitas tangki 40 sampai 45 liter. Jika pada kondisi sudah di E, mobil masih bisa bergerak kurang lebih 30 kilometer sampai 60 kilometer,” kata Bambang kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Bambang menambahkan, saat bahan bakar yang tersisa ditunjukkan dengan indikator E sebenarnya masih ada rest atau cadangan yang bisa digunakan oleh kendaraan.

“Ada cadangan sekitar 3 liter sampai 6 liter, dan bisa digunakan sampai 60 kilometer dengan catatan kondisi jalan lancar atau tidak macet,” ujarnya.

Baca juga: SIM Bisa Gantikan KTP Saat Bayar Pajak Kendaraan, Ini Syaratnya

Di samping itu, jarak tempuh tersebut juga dipengaruhi beban kendaraan itu sendiri.

Semakin berat beban kendaraan tentunya tingkat konsumsi bahan bakar juga akan semakin banyak.

Meski masih tetap bisa digunakan untuk berkendara, Bambang menyarankan, hal itu sebaiknya dihindari.

Kondensasi

Hal ini karena, semakin besar ruang kosong yang akan di dalam tangki bahan bakar maka potensi terjadinya kondensasi atau pengembunan juga akan semakin besar pula.

Seorang petugas sedang mengisi bahan bakar jenis Pertamax di SPBU  34-16102 di Jalan Raya Pajajaran, Bogor Utara, Kota Bogor, Rabu (10/10/2018).KOMPAS.com/RAMDHAN TRIYADI BEMPAH Seorang petugas sedang mengisi bahan bakar jenis Pertamax di SPBU 34-16102 di Jalan Raya Pajajaran, Bogor Utara, Kota Bogor, Rabu (10/10/2018).

"Sebaiknya kondisi ini dihindari, karena jika pengendara terlalu sering menjalankan mobilnya dengan keadaan indikator BBM di E, maka akan besar potensi kerusakan pada kendaraan," ucapnya.

Kerusakan ini kata Bambang disebabkan karena adanya percampuran bahan bakar dengan zat lain yang dihasilkan dari proses kondensasi tersebut.

Baca juga: Ini Alasan Kenapa KTP Jadi Syarat Saat Bayar Pajak Kendaraan

Sementara itu, Riecky Patrayudha, Service Dept. Head 2W, 4W, and Marine PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengatakan, jarak tempuh dengan sisa bahan bakar tersebut juga tergantung pada cara berkendara setiap pengemudi.

"Tergantung kaki kanan alias cara berkendaranya. Untuk kapasitas bensin yang ada di Res, masing-masing mobil bisa berbeda. Di All New Ertiga sekitar 5 liter," kata Riecky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com