Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Ciri-ciri Pelek Mobil yang Sudah Retak Halus

Kompas.com - 07/04/2025, 18:01 WIB
Muh. Ilham Nurul Karim,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelek mobil memiliki peran penting dalam menopang beban kendaraan sekaligus menjaga kestabilan saat melaju. Namun, tidak semua kerusakan pada pelek terlihat kasatmata.

Retak halus, misalnya, bisa luput dari perhatian meski sebenarnya berisiko memicu kebocoran udara ban hingga membahayakan keselamatan berkendara.

Menurut Diwan, pemilik bengkel pelek Eurovolution di Jakarta Timur, retak halus pada pelek umumnya tidak langsung terlihat secara visual, terutama jika tidak dibersihkan atau diperiksa secara menyeluruh.

Baca juga: Nissan Klaim Generasi Ketiga e-Power Lebih Irit dan Lebih Senyap

“Biasanya ciri awalnya ada rembesan udara dari ban tubeless, atau tekanan ban sering turun padahal tidak ada paku. Itu bisa jadi indikasi pelek sudah retak halus,” kata Diwan kepada Kompas.com, Senin (7/4/2025).

Ia menambahkan, lokasi retak halus paling sering terjadi di bagian dalam pelek, dekat dengan bibir tempat menempelnya ban.

Karena letaknya yang tersembunyi, banyak pemilik kendaraan baru sadar setelah mengalami gejala berulang seperti ban sering kempis atau mobil terasa bergetar di kecepatan tertentu.

“Kalau dibiarkan, retakan bisa makin parah karena tekanan dan beban jalan. Ujung-ujungnya bisa bikin pelek patah atau pecah, apalagi kalau sering lewat jalan rusak atau menabrak lubang,” ujar Diwan.

Balancing pelek mobilFoto: KOMPAS.com/Gregy Balancing pelek mobil
 

Untuk mendeteksi retakan halus, Diwan menyarankan agar pelek diperiksa secara berkala, terutama jika pengguna merasakan gejala tidak biasa saat berkendara.

Pemeriksaan dapat dilakukan dengan alat khusus seperti dye penetrant test atau metode sederhana seperti merendam bagian pelek dalam air sabun untuk melihat gelembung udara.

Baca juga: Kawasan Malioboro Yogyakarta Masih Terpantau Ramai

Selain itu, pemilik mobil disarankan tidak menyepelekan masalah ban yang sering kehilangan tekanan secara misterius.

“Jangan langsung ganti ban, bisa jadi masalahnya di pelek. Periksa dulu sebelum keluar biaya lebih besar,” kata Diwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau