“Sedangkan yang jarak tempuhnya panjang, sopir harus pandai-pandai mengatur kapan saatnya dia harus berhenti untuk pendinginan ban demi menjaga keawean ban tersebut,” kata Bambang.
Baca juga: Turunkan Gigi Sebelum Belokan, Bukan Sebaliknya
Kelima yaitu iklim dan cuaca, keausan pada ban dipengaruhi dari temperatur permukaan jalan. Ban yang sering digunakan saat siang hari, akan lebih cepat aus dibanding ban yang dipakai pada kendaraan yang beroperasi saat malam hari.
Terakhir yaitu karakter dari pengemudinya, pengemudi yang agresif tentunya hasil pemakaian bannya akan berbeda dengan pengemudi yang tenang dan halus. Begitu juga pengemudi yang kelelahan dengan yang bugar dan segar.
“Dalam kondisi mengantuk dan capek, pengemudi jadi tidak waspada dan akan menghantam apa saja yang ada di jalan, sehingga ban akan sering mengalami benturan,” ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.