Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siram Rem Truk dan Bus yang Sedang Panas, Malah Berpotensi Blong

Kompas.com - 07/09/2020, 19:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comKecelakaan karena rem truk atau bus blong masih saja ditemui di Indonesia. Ternyata, sebab dari rem blong ini bisa muncul karena kelalaian yang biasa dilakukan oleh pengemudi.

Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan mengatakan, berikut ini beberapa kelalaian yang dilakukan oleh pengemudi dalam mengoperasikan remnya.

“Pertama, jika tromol dan kampas rem mengalami panas, selalu didinginkan dengan cara disiram dengan air,” kata Ahmad pada sesi kuliah di akun grup Telegram Indonesia Truckers Club beberapa waktu lalu.

Baca juga: Mobil Bekas Rp 100 Jutaan di Balai Lelang, Bisa Dapat Toyota Harrier

Truk bernomor polisi B 9962 NYT alami kecelakaam lalu lintas usai menabrak truk di depannya di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (11/2/2020).Twitter @TMCPoldaMetro Truk bernomor polisi B 9962 NYT alami kecelakaam lalu lintas usai menabrak truk di depannya di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (11/2/2020).

Ahmad mengatakan, menyiram air pada komponen rem yang masih panas bisa menyebabkan perubahan bentuk pada tromol. Jika sudah berubah bentuk, potensi rem memudar atau brake fading akan lebih tinggi.

“Cara mendinginkan rem yang paling baik yaitu dengan istirahat sampai suhunya turun dengan alami, minimal 30 menit,” ucap Ahmad.

Kelalaian yang kedua yaitu pengemudi yang sering mengocok rem, baik pada kendaraan yang sudah full air brake (FAB) maupun yang masih hidrolik atau semi air brake. Pada kendaraan yang FAB, mengocok rem berpotensi mengurangi jumlah udara di air tank.

Baca juga: Cek Harga Mobil Murah Medio September 2020

“Jika tekanan udara kurang dari 6 bar, pedal rem akan keras ketika diinjak. Kalau kendaraan yang masih semi air brake, ketika mengocok pedal rem, akan meningkatkan temperatur pada ruang master rem. Jika minyak remnya jelek, berpotensi terjadinya vapour lock,” ujar Ahmad.

Vapour lock atau angin palsu, yaitu saat minyak rem yang mendidih menghasilkan gelembung udara yang masuk ke master rem. Jadi yang mendorong kampas bukan tenaga hidrolik, melainkan udara kosong, sehingga tidak mampu mengerem dengan maksimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau