JAKARTA, KOMPAS.com – Kendaraan niaga seperti truk dan bus memiliki beban yang besar, bahkan bisa sampai belasan ton. Untuk menghentikan laju truk dan bus, tidak bisa menggunakan peranti rem yang sama dengan kendaraan kecil.
Oleh karena itu, sistem rem yang digunakan pada truk dan bus yaitu rem udara. Rem udara merupakan sistem pengereman yang menggunakan tekanan udara untuk menekankan kampas rem ke tromol atau cakram.
Udara yang digunakan pada rem udara berasal dari kompresor kemudian disimpan di air tank. Ketika pedal rem diinjak, udara dari air tank dialirkan ke brake chamber yang mengubah tekanan udara menjadi gerakan mekanis yang menggerakan kampas rem.
Baca juga: Model Baru Segera Meluncur, Diskon Yaris Lama Tembus Rp 20 Juta
Rem udara
Umumnya, rem udara terbagi menjadi dua, semi dan full air brake. Semi air brake masih memanfaatkan tenaga hidraulis untuk menggerakkan kampas remnya. Sedangkan full air brake sudah sepenuhnya menggunakan tekanan udara.
Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting, Jusri Pulubuhu mengatakan, dalam soal keamanan, model full air brake lebih aman dibanding yang semi air brake karena faktor pengisian air tank nya.
“Semi air brake jika baru pertama dinyalakan dan air tanknya kosong, masih bisa dipakai jalan. Sedangkan full air brake, jika air tank kosong, rem akan mengunci, jadi tidak bisa berjalan,” ucap Jusri kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Baca juga: Salah Kaprah Tentang Lampu yang Kerap Dilakukan Pengemudi
Air tank pada sistem full air brake harus terisi sampai batas tekanan minimal baru rem bisa dibuka. Hal seperti ini tentunya bisa mengurangi tingkat kecelakaan karena kekurangan angin yang membuat pengereman kurang maksimal.
Oleh karena itu, sering kali melihat bus atau truk yang menyalakan mesinnya dalam beberapa waktu sebelum beroperasi. Karena biasanya kompresor untuk mengumpulkan angin ini terhubung dengan mesin kendaraan.
Modifikasi yang tidak benar pada air tank juga sangat tidak disarankan. Jika terjadi kebocoran pada air tank, tentunya sistem pengereman utama bus dan truk menjadi tidak berfungsi atau blong.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.