Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Bekas di Bawah Rp 100 Jutaan Semakin Diburu, Ini Alasannya

Kompas.com - 08/08/2020, 10:42 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Diterapkannya kembali aturan ganjil genap di wilayah DKI Jakarta di tengah pandemi Covid-19, berimbas pada pasar mobil bekas.

Adanya pembatasan kendaraan roda empat di sejumlah ruas jalan itu membuat penjualan mobil seken mengalami peningkatan.

Banyak masyarakat yang akhirnya membeli mobil bekas untuk menghindari menggunakan transportasi umum lantaran khawatir tertular virus Corona.

Kondisi inilah yang disinyalir mendorong masyarakat akhirnya memilih membeli mobil bekas dengan harga terjangkau.

Baca juga: Mobil Bekas Harga Rp 60 Jutaan, Ini Pilihannya

Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh Senior Manager Marketing Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih kepada Kompas.com belum lama ini.

Herjanto juga mengatakan, keberadaan mobil bekas di bawah Rp 100 juta banyak diminati oleh konsumen.

Mobil bekas taksi yang dipasarkan mulai dari Rp 50 Jutaan Mobil bekas taksi yang dipasarkan mulai dari Rp 50 Jutaan

Terlebih, jika mobil seken tersebut bisa didapatkan dengan cara kredit maka akan semakin menarik pembeli.

“Dengan adanya penerapan ganjil genap mobil yang harganya Rp 100 juta ke bawah berkibar, semua mencari yang murah tidak peduli jenisnya, terus bisa kredit,” ujarnya.

Herjanto juga mengatakan, kondisi seperti ini memang membuat pedagang mobil bekas bisa menjual unitnya lebih banyak.

Baca juga: 10 Mobil Bekas Asal Eropa dan AS Harga Rp 50 Jutaan

Tetapi dalam kondisi seperti sekarang ini menurut Herjanto sebaiknya aturan ganjil genap tidak perlu diterapkan terlebih dahulu.

Mengingat, akan banyak masyarakat yang nekat membeli mobil hanya gara-gara mengikuti aturan tersebut.

Bursa mobil bekas di Mall Blok M Lt. Basement, Jakarta SelatanKompas.com/Dio Bursa mobil bekas di Mall Blok M Lt. Basement, Jakarta Selatan

“Pedagang senang-senang saja, mobil jadi laku lagi tapi kita tidak boleh senang di atas penderitaan orang. Karena mereka seolah terpaksa membeli mobil karena khawatir tertular,” katanya.

Kondisi tersebut, lanjut Herjanto, juga memunculkan anggapan bahwa masyarakat seolah-olah mampu membeli mobil bekas.

“Kalau berapa kenaikannya penjualan mobil bekas saya tidak bisa menjawab, ini bisa menjadi pemicu bahwa seolah-olah rakyat itu kuat beli mobil. Karena memang kalau naik kendaraan umum itu sangat berbahaya,” ucapnya.

Baca juga: 10 Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Bisa Dapat BMW Lawas

Pada kesempatan berbeda, Pemilik showroom mobil XL AHM Autocars Hadi Cahyono mengatakan, sekarang ini penjualan mobil bekas perlahan sudah mengalami peningkatan.

“Penjualan sudah mulai naik lagi dibandingkan sebelumnya. Untuk mobil yang banyak diminati di bawah Rp 100 juta,” kata Hadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau