Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oli Ditambah Aditif Bisa Tingkatkan Performa Mesin, Mitos atau Fakta?

Kompas.com - 17/07/2020, 13:22 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap pemilik mobil pasti menginginkan mesin kendaraannya tetap prima dan nyaman saat dikendarai.

Selain rutin melakukan perawatan, terkadang ada cara lain yang dilakukan oleh pemilik mobil agar dapur pacunya memiliki performa seperti yang diharapkan. Salah satunya adalah dengan menambah “suplemen” pada pelumasnya, yakni berupa aditif.

Tak sedikit yang percaya dengan penambahan aditif pada oli bisa meningkatkan kualitas pelumas di jantung pacu.

Baca juga: Begini Cara Mengetahui Kualitas Oli Mesin yang Sudah Jelek

Dengan begitu, kinerja oli saat melumasi setiap sudut mesin bisa lebih maksimal dan mesin bisa bekerja dengan lebih baik. Tetapi, benarkah zat aditif yang dicampur pada oli bisa meningkatkan performa pelumas?

Menanggapi hal tersebut Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menjelaskan, penambahan aditif pada oli tidak selalu memberikan efek yang bagus pada mesin.

Periksa kondisi oli mesin dan air radiatorGhulam Muhammad Nayazri/Otomania Periksa kondisi oli mesin dan air radiator

Sebaliknya, jika penambahan tidak sesuai justru bisa menyebabkan kerusakan pada mesin lantaran pelumas bisa menggumpal.

“Penambahan aditif pada oli sangat berbahaya, jika tidak sesuai bukan tidak mungkin akan menyebabkan oli menggumpal dan tidak bisa melakukan pelumasan dengan sempurna,” ujarnya kepada Kompas.com belum lama ini.

Didi menambahkan, aditif pada oli memang bisa dikatakan seperti suplemen. Tetapi, ketentuan dalam pencampurannya juga tidak bisa dilakukan secara sembarangan.

“Kalau dicampur (sendiri) bisa berbahaya. Hal ini karena aditif bisa menyebabkan kerak pada mesin, bahkan olinya bisa menggumpal,” katanya.

Baca juga: Oli Mesin Mobil Bisa Basi, Mitos atau Fakta?

Menurutnya, tidak semua pelumas cocok untuk ditambahkan aditif. Sehingga bisa menimbulkan efek lain yang justru sangat berbahaya bagi mesin.

“Mungkin saja tidak cocok dengan olinya sehingga menimbulkan efek lain. Bahayanya oli tidak dapat bersirkulasi untuk melumasi komponen-komponen karena salurannya tersumbat. Ya seperti kolesterol pada manusia,” ucapnya.

Ilustrasi ganti oli mesin dieselStanly/Otomania Ilustrasi ganti oli mesin diesel

Didi menambahkan, saat aditif yang ditambahkan tidak sesuai maka mesin akan akan bermasalah.

Gejala awal yang dirasakan adalah suara mesin akan menjadi kasar. Ini terjadi karena kurangnya pelumasan yang disebabkan penggumpalan yang terjadi.

“Lama kelamaan akan menyebabkan komponen mesin menjadi aus, jika kondisi lebih parah akan menyebabkan kerusakan pada komponen dan harus turun mesin,” katanya.

Baca juga: Alasan Mengapa Dilarang Gonta-ganti Merek Oli Mesin

Didi lebih menyarankan agar pemilik kendaraan menggunakan oli tanpa harus menambah aditif.

Ada tiga jenis oli yang bisa dipilih, yakni oli mineral yakni tanpa tambahan aditif, oli sintetik yang sudah ditambah aditif khusus maupun yang semi sintetik atau campuran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau