Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Mengapa Dilarang Gonta-ganti Merek Oli Mesin

Kompas.com - 11/07/2020, 09:22 WIB
Ari Purnomo,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Setiap pabrikan kendaraan bermotor pastinya sudah merekomendasikan jenis oli mesin yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan.

Akan tetapi, tidak semua pemilik kendaraan menggunakan pelumas yang direkomendasikan tersebut sehingga menggantinya dengan merek yang lain.

Terlebih, sekarang ini banyak sekali merek oli mesin kendaraan yang beredar di pasaran, mulai pelumas jenis mineral, sintetik, juga semi sintetik.

Setiap jenis pelumas menawarkan keunggulannya masing-masing salah satunya untuk menjaga performa mobil maupun motor tetap prima.

Baca juga: Ini Lokasi Stiker Keterangan Tekanan Udara Ban Mobil

Ragam pilihan ini yang kemudian membuat pemilik kendaraan tergiur untuk mengganti tipe oli yang selama ini sudah digunakan.

Ilustrasi mengganti oli mesin pada mobil LCGCSHUTTERSTOCK Ilustrasi mengganti oli mesin pada mobil LCGC

Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi mengatakan, gonta-ganti oli tidak bagus untuk kondisi mesin.

“Masing-masing merek (oli) mempunyai zat aditif yang berbeda beda, bisa membuat sludge (lumpur) kalau dicampur-campur,” katanya kepada Kompas.com belum lama ini.

Bambang menambahkan, lumpur tersebut disebabkan karena saat penggantian pelumas tidak semua tidak semua oli akan terbuang keluar dari mesin.

Dengan kata lain masih ada sisa pelumas yang lama tertinggal di dalam ruang mesin.

Baca juga: Kunci Mobil Pakai Teknologi Immobilizer Bisa Cegah Pencurian?

Dalam kondisi tersebut, dapur pacu diisi menggunakan oli dengan jenis atau pun merek berbeda. Hal ini bisa menyebabkan munculnya lumpur atau sludge pada ruang mesin.

“Saat penggantian pastinya masih ada sisa oli di dalam ruang mesin, itulah yang menjadikan sludge (lumpur),” ujarnya.

Kode pada kemasan oli mesin bensin,Febri Ardani/KompasOtomotif Kode pada kemasan oli mesin bensin,

Untuk itu, Bambang pun menyarankan kepada para pemilik kendaraan agar tetap menggunakan satu jenis yang sama. Sehingga, munculnya lumpur pada ruang mesin bisa dicegah dan kondisi mesin akan lebih tetap terjaga.

Training and Technical Engineer Motul Indonesia Rialdy Fasha mengatakan, oli mesin tiap merek memiliki grade kualitas yang berbeda-beda, sehingga jika sering gonta-ganti merek oli dapat berdampak buruk bagi kendaraan.

Baca juga: Benarkah Kunci Stang Motor ke Kanan Bisa Cegah Pencurian?

"Salah satunya dapat mempengaruhi performa dan proteksi pada mesin, antara lain bisa menyebabkan kerusakan pada seal, umur mesin yang lebih singkat, dan dampak buruk lainnya," ujar Rialdy.

Selain itu, Rialdy juga mengatakan, setiap pelumas memiliki zat aditif yang berbeda-beda, jika terlalu sering diganti maka akan sisa pelumas yang lama akan bercampur oli baru.

"Jika terus dilakukan seperti itu, maka aditif oli yang terdapat pada mesin bisa terjadi perbedaan unsur senyawa yang mengakibatkan reaksi kimia pada mesin," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau