JAKARTA, KOMPAS.com - Meski saat ini masih menggunakan mesin dan sasis milik Toyota Hilux, namun PT Pindad (Persero) berniat akan menggarap kendaraan taktis (Rantis) bernama Maung tersebut dengan komponen bikinan sendiri.
Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan, dirinya sudah mendapatkan sinyal agar ke depan tak lagi memproduksi kendaraan militer atau sejenisnya dengan mencomot mesin atau komponen dari pabrikan lain.
"Kemarin pak Prabowo juga sudah sempat bicara, seharusnya sudah waktunya kami (Pindad) memproduksi mesin sendiri, jangan kalah dengan pabrikan lain. Intinya beliau berpesan harus bisa produksi sendiri," ucap Abraham kepada Kompas.com Selasa (14/7/2020).
Baca juga: Pindad Maung Pakai Mesin dan Sasis Hilux, Begini Respon Toyota
Abraham menjelaskan, hal tersebut memang sudah sempat dipikirkan sejak lama, namun memang dalam praktiknya tidak mudah. Ada banyak sekali kendala-kendala yang dihadapi.
Namun demikian, bukan berarti tidak bisa. Menurut Abraham, secara kemampuan dan sumber daya manusia (SDM), Indonesia sudah punya pontensi untuk memproduksi mesin sendiri, dan harusnya kondisi ini akan menciptakan banyak keuntungan serta lapangan kerja juga.
Karena itu, bila memang nantinya peminat terhadap produk-produk Pindan makin besar, Abraham menjelasakan bukan hal yang mustahil ke depannya Pindad akan membangun pabrik mesin sendiri.
"Pastinya rencana sudah ada, kita juga berharap produk kami bisa diterima banyak market juga, tidak hanya sebatas kalangan militer saja. Jadi kita lihat perkembangannya akan seperti apa," kata Abraham.
Sebelumnya, Abraham mengakui bila masalah mesin memang menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi Pindad. Karena itu dia berharap mendapat nantinya Pindad bisa mengembangkan dan memproduksi sendiri spesifikasi mesin yang dibutuhkan.
Baca juga: Maung Pindad Sudah Dilirik Negara Lain
"Nantinya semua kita kembangkan sendiri, di luar dari mesin yang masih pakai Toyota. Sasis sekarang kita pakai Hilux, namun kita rombak lagi, nanti juga kita akan buat sendiri," ucap Abraham.
"Jadi PR (pekerjaan rumah) selanjutnya tinggal masalah mesin saja, karena kami ingin nantinya mesin dibuat lokal, tidak beli lagi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.