JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose, mengatakan kendaraan taktis (Rantis) Maung 4x4, tak hanya diminati oleh Kementerian Pertahanan Indonesia saja, tapi juga sudah dilirik beberapa negara lain.
"Ini kan sudah viral dan cepat sekali, beberapa rekanan di luar juga sudah banyak yang tanya, dari harga sampai spesifikasi. Mereka tertarik dengan Maung, tapi kita ini kan baru tahap prototipe dulu," ujar Abraham kepada Kompas.com Senin (13/7/2020).
Menurut Abraham, hal tersebut menjadi sinyal positif bagi Pindad untuk merambah pasar lebih luas, terutama pada segmen Rantis ringah yang multifungsi tersebut.
Baca juga: Harga Rp 600 Juta, Prabowo Pesan Maung Pindad 500 Unit
Menhan RI, Prabowo Subianto mencoba secara langsung performa kendaraan taktis 4x4 terbaru PT Pindad (Persero) yaitu "Maung" di Sirkuit Sentul, Bogor pada minggu, 12 Juli 2020. (Cont) pic.twitter.com/Xbe2Vd5LY9
— PT Pindad (Persero) (@pindad) July 13, 2020
Namun demikian, Abraham menjelaskan untuk saat ini pihaknya akan lebih fokus pada pengembangan lebih lanjut menuju jalur produksi, yang akan dimulai antara September hingga Oktober 2020 mendatang.
Proses produksi Maung 4x4 yang menggunakan mesin Toyota Hilux tersebut, akan dilakukan untuk mengejar permintaan Kementerian Pertahanan sebanyak 500 unit di tahun pertama.
Kendati demikian, Abraham tak menampik bila sudah berjalan nanti, diharapkan mulai 2021 mendatang, Maung juga bisa dipasarkan ke luar Indonesia alias ekspor.
"Kalau saya bilang ini tidak menutup kemungkinan untuk kami akan eskpor juga, mudah-mudahan di awal tahun atau paling tidak mulai 2021 nanti," kata Abraham.
Saat ini sendiri Pindad sedang mempersiapkan kebutuhan lajur produksi, terutama pengadaan komponen dan penyempurnaan dari prototipenya.
Baca juga: Prabowo Geber Maung, Mobil Taktis 4x4 Garapan Pindad
Pada pengembangan awal, Rantis ringan yang dibanderol Rp 600 jtua tersebut masih mengkanibal mesin dan sasis milik Toyota Hilux. Namun ke depannya, diharapkan sasis sudah bisa dikembangkan sendiri oleh Pindad.
"Nantinya semua kita kembangkan sendiri, di luar dari mesin yang masih pakai Toyota. Sasis sekarang kita pakai Hilux, namun kita rombak lagi juga nanti kita akan buat sendiri," ucap Abraham.
"Jadi PR (pekerjaan rumah) selanjutnya tinggal masalah mesin saja, karena kami ingin nantinya mesin juga dibuat lokal, tidak beli lagi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.