JAKARTA, KOMPAS.com - Aspal menjadi bagian dari trek yang selalu bersentuhan dengan roda kendaraan yang dipakai untuk balapan. Seiring pemakaian, permukaan aspal bisa saja menjadi retak, bergelombang, berlubang, dan lainnya.
Untuk balapan sekelas MotoGP, dibutuhkan aspal yang layak. Maka itu, pengelola sirkuit juga melakukan pengaspalan ulang. Tujuannya tak hanya membuat balapan menjadi kompetitif, tapi juga balapan yang aman.
Baca juga: Banyak Tombol di Setang Motor Balap MotoGP, Apa Saja Fungsinya?
Dikutip dari BoxRepsol.com, kondisi cuaca dan kualitas tanah dapat mempengaruhi kondisi aspal. Selain itu, jenis kendaraan yang menggunakan sirkuit tersebut untuk balapan juga berpengaruh.
Balapan MotoGP sangat kecil kemungkinannya untuk merusak aspal. Namun, sirkuit yang dipakai untuk balapan juga digunakan oleh ajang balap lain.
Contohnya, Formula 1 dapat membuat bekas yang cukup dalam di zona pengereman dan tikungan cepat, yang disebabkan oleh tenaga dan gaya yang dihasilkan.
Seiring berjalannya waktu, aspal tersebut dapat terkelupas dan rusak permukaannya. Sehingga, timbul masalah lain, seperti genangan air dan lainnya.
Aspal yang licin atau permukaan yang berlubang mungkin memberikan dampak yang kecil untuk mobil bakap Formula 1. Tapi, lain cerita efeknya bagi motor balap MotoGP.
Risikonya bukan hanya motor mengalami sliding, tapi juga getaran yang dirasakan akibat permukaan trek yang tidak rata membuat motor sulit dikendalikan.
Baca juga: 7 Fitur Keamanan Wajib di MotoGP, Salah Satunya Batu Kerikil
Alasan tersebut yang membuat permukaan sirkuit secara periodik dilakukan pengaspalan ulang. Pengaspalan ini juga tidak asal dilakukan. Aspal setebal 20 mm hingga 80 mm harus diangkat untuk diganti lapisan baru.
Kekurangan dari Aspal Baru
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.