JAKARTA, KOMPAS.com - Motor balap MotoGP merupakan motor yang sangat rumit. Segala hal akan sangat diperhitungkan, termasuk dalam memperlakukan bahan bakar atau bensin yang masuk ke dalam tangki.
Dikutip dari CycleWorld.com, bensin memiliki kerapatan (densitas) yang berbeda-beda berdasarkan temperaturnya. Kerapatan bensin pada temperatur rendah akan lebih tinggi dibandingkan pada saat temperaturnya tinggi.
Baca juga: Begini Protap Kesehatan pada MotoGP di Tengah Pandemi
Bensin dengan tingkat kerapatan yang tinggi akan membuat pembakaran di ruang bakar akan lebih hebat dan menghasilkan tenaga yang lebih besar. Sebaliknya, bensin yang temperaturnya cukup tinggi tidak akan memberikan tenaga yang lebih baik.
Maka itu, pihak MotoGP membuat regulasi yang mengatur bahwa temperatur bensin tidak boleh kurang dari 15 derajat Celcius dari suhu sekitar saat di ruang penyimpanan. Jadi, jika temperatur sekitar 25 derajat Celcius, maka temperatur bensin tidak boleh kurang dari 10 derajat Celcius.
Ketika motor masih keluar dari paddock hingga pebalap berbaris di starting grid, temperatur bensin pasti akan naik akibat panas dari mesin atau cuaca. Maka itu, beberapa pabrikan akan menyelimuti atau menutup bagian tangki dengan penutup aluminium foil.
Baca juga: Efek Balapan di Cuaca Panas bagi Pebalap MotoGP, Berat Badan Susut
Pemasangan penutup aluminium foil ini dimaksudkan agar temperatur bensin tetap terjaga dan tidak terlalu tinggi. Alumunium foil akan menyerap panas, sehingga bensin yang dipakai tidak berubah tingkat kerapatannya.
Hal tersebut juga dilakukan untuk menghindari menguapnya bensin secara berlebih yang dapat berakibat jumlah bensin menjadi berkurang. Sebab, setetes kecil bensin pada motor balap MotoGP akan sangat berpengaruh terhadap performa dan hasil balap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.