Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jajal Manuver Suzuki Ignis 2020 di Dalam Kota

Kompas.com - 15/06/2020, 16:41 WIB
Stanly Ravel,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selesai membahas ekterior dan interior, giliran sediki mengulik soal urusan dapur pacunya. Lantaran hanya berstatus facelift, otomatis soal performa pun tak ada yang berubah dibandingkan model sebelumnya.

Suzuki masih memasarkan Ignis dengan mesin 4 silinder berkubikasi 1.200 cc dengan kode K12M. Berdasarkan informasi di atas kertas, tenaga yang dihasilkan mencapai 85 tk pada 6.000 rpm, sementara torsinya 113 Nm di putaran 4.200 rpm.

Mengusung sistem transmisi Auto Gear Shift (AGS) lima percepatan, Ignis di dklaim cukup mudah untuk digunakan.

Sekadar informasi, AGS sendiri merupakan pengembangan dari transmisi manual yang cara kerja koplingnya digantikan aktuator hidrolik.

Baca juga: Cari SUV Murah, Diskon Suzuki XL7 Tembus Rp 15 Juta

Suzuki Ignis faceliftKOMPAS.com/SETYO ADI Suzuki Ignis facelift

Sistem AGS yang sama dengan AMT ini terdapat model aktuator yang dikendalikan secara elektrik. Sementara untuk perpindahan giginya diatur melalui sensor dan dioperasikan oleh Transmission Control Module (TCM).

Buat yang sering menjajal sistem transmisi matik konvensional, tentu akan merasa asing saat mencoba Ignis AGS.

Suzuki Ignis faceliftKOMPAS.com/SETYO ADI Suzuki Ignis facelift

Hal tersebut cukup wajar mengingat cara kerjanya yang berbeda, karena itu disarankan perlu ada adaptasi sebelum menjajalnya, apalagi tidak terdapat indikator P (Parking) pada tuas transmisinya.

Setelah mesin hidup, kami pun langsung mengajak Ignis berjalan. Ketika berada di jalan arteri yang rawan dengan volume lalu lintas, Ignis ternyata cukup asik untuk dikendarai.

Baca juga: Kapan Suzuki Ignis Facelift Versi Sport Meluncur?


Kemudi yang telah mengusung electronic power steering memberikan kemudahan kendali bagi siapa pun yang mengendarainya, termasuk kamu hawa.

Tak butuh banyak tenaga untuk memutar setir saat melakukan manuver, bagitu juga ketika akan menyalip kendaraan lain dan melakukan u-turn.

Dimensinya yang kompak ditambah dengan radius putar sebesar 4,7 meter, cukup memberikan kemudahan tersendiri bagi Ignis saat digunakan di jalan perkotaan. Sementara saat mengajaknya di ruas bebas hambatan dan jalan tol, juga tak banyak berubah.

Suzuki Ignis faceliftKOMPAS.com/SETYO ADI Suzuki Ignis facelift

Kondisi yang sidikit lenggang membuat kami sedikit menginjak pedal gas lebih dalam. Seketika jarum rpm pun naik diiringi dengan gerungan suara mesin yang makin terdengar di area kabin depan.

Soal performa memang jangan terlalu banyak berharap, untuk mencapai kecepatan 100 kpj cendrung lambat.

Belum lagi dengan adanya jeda atau seperti efek delay ketika sistem transmisi melakukan perindahan, membuat Ignis sedikit terasa berat diajak berlari.

Tapi bicara soal handling dan manuver, kami cukup merasakan sensasi yang asik untuk mengajak Ignis menyalip beberapa kendaraan lain. Begitu juga kemudahan yang diberikan saat melewati ruas jalan sempit.

Baca juga: Sambut New Normal, Suzuki Siap Luncurkan Mobil Murah Terbaru

Dengan urusan performa yang bisa dibilang biasa saja, bukan berarti Ignis memiliki minus yang telak. Buktinya dari segi konsumsi bahan bakar masih terbilang cukup efesien untuk penggunaan dalam kota.

Suzuki Ignis faceliftKOMPAS.com/SETYO ADI Suzuki Ignis facelift

Menempuh jarak sekitar 108,6 km selama dua hari dengan dua penumpang dan gaya berkendara kombinasi, indikator BBM pada speedometer-nya menunjukan angka 15,7 kpl. Artinya 1 liter bensin bisa digunakan Ignis untuk menempuh jarak kurang lebih 15,7 km.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau