Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbahayakah Tinggalkan Hand Sanitizer di Kabin Mobil?

Kompas.com - 25/05/2020, 09:31 WIB
Stanly Ravel,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi corona (Covid-19) membuat sebagian besar masyarakat mulai mengubah kebiasaannya, terutama dalam hal kebersihan.

Kondisi ini pun dialami oleh pemilik mobil yang rata-rata selalu membawa cairan pembersih tangan alias hand sanitizer di kabin mobil.

Tujuannya tentu saja untuk membersihkan tangan usai berkendara atau melakukan aktivitas lain, contohnya seperti ketika memaksakan pergi bersilaturahim saat Lebaran nanti. 

Meski pemerintah menyarankan untuk melakukan aktivitas tersebut secara virtual, tetapi diprediksi tetap akan ada yang nekat keluar rumah.

Nah, perlu diingat, ada bahaya tersembunyi bagi pemilik mobil yang suka menyimpan atau meletakkan hand sanitizer di dalam kabin. Hal ini penting untuk diwaspadai agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan.

Baca juga: Mudik Dilarang, Ratusan Ribu Kendaraan Sudah Tinggalkan Jakarta

Beberapa waktu lalu Assistant Director for Smart Service Dubai Civil Defence Brigadier Rashid Al Felasi mengatakan, hand sanitizer yang diletakkan di dalam kabin mobil berpotensi menimbulkan kebakaran.

ilustrasi Hand Sanitizer di dalam mobilchemicalguys.com ilustrasi Hand Sanitizer di dalam mobil

Hal ini lantaran adanya kandungan alkohol pada cairan tersebut yang bisa berbahaya saat terpapar suhu kabin yang panas.

"Semua sanitizer yang mengandung alkohol, kami peringatkan untuk tak ditinggalkan di area yang terkena matahari langsung, atau di dalam mobil, karena bisa memicu kebakaran," ucap Rashid, dilansir dari Gulfnews.com, beberapa waktu lalu.

Lantas, apakah benar demikian? Saat ditanyakan mengenai hal ini, Suparna selaku Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak mengatakan, hal tersebut bisa saja terjadi, tetapi tergantung dari kondisi tingkat panasnya.

Baca juga: Lolos Masuk Jakarta, Pendatang Tanpa Izin Wajib Karantina

Bila memang kabin panas lantaran mobil dijemur langsung di bawah sinar matahari, hal tersebut bisa berpotensi. Namun, menurut Suparman, suhu di Indonesia tidak terlalu tinggi layaknya Dubai.

Fakultas Farmasi Universitas Indonesia memproduksi hand sanitizer, Rabu (18/3/2020). Produksi hand sanitizer untuk lingkungan UI, fakultas, dan rumah sakit UI sebagai usaha pencegahan penyebaran infeksi Covid-19 di Universitas Indonesia.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Fakultas Farmasi Universitas Indonesia memproduksi hand sanitizer, Rabu (18/3/2020). Produksi hand sanitizer untuk lingkungan UI, fakultas, dan rumah sakit UI sebagai usaha pencegahan penyebaran infeksi Covid-19 di Universitas Indonesia.

"Memang bisa saja terjadi, tapi tergantung dari seberapa panas suhu dari sinar matahari tersebut. Setiap negara berbeda, mungkin di sana (Dubai) cukup tinggi sehingga ada potensi tersebut, tapi kalau di Indonesia tidak juga," kata Suparna kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Terbakarnya cairan hand sanitizer di dalam mobil kasusnya 11-12 dengan kasus bensin. Artinya, bisa terjadi karena ada tiga unsur, yakni panas, udara, dan bahan bakar yang mana dalam kasus ini digantikan dengan kandungan alkohol tadi.

Kendati demikian, Suparna mengingatkan pengguna mobil untuk tetap mengantisipasi guna mencegah hal yang tidak-tidak.

Karena itu, bila saat Lebaran mobil terpaksa parkir di tempat panas, ada baiknya membuka kaca sedikit agar ada sirkulasi udara di dalam kabin.

Sejumlah mobil terbakar akibat demo rusuh di Komplek Asrama Brimob, Petamburan, Jakarta, Rabu (22/5/2019).ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN Sejumlah mobil terbakar akibat demo rusuh di Komplek Asrama Brimob, Petamburan, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Baca juga: Beli Avanza Dapat Diskon Cicilan 50 Persen, DP Rp 50 Jutaan

"Buka saja kacanya sedikit, selebar ujung jari cukup, lagi pula masih tertutup oleh door visor air, jadi aman. Tujuannya akan terjadi sirkulasi udara, sehingga tingkat panas di dalam kabin tidak terlalu tinggi dan padat," kata Suparna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau