Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lolos Masuk Jakarta, Pendatang Tanpa Izin Wajib Karantina

Kompas.com - 23/05/2020, 03:22 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah memberikan pernyataan keras terkait larangan mudik. Bahkan, bagi yang sudah berhasil lolos tiba di kampung halaman pun dipastikan akan sulit saat akan kembali ke Jakarta.

Apalagi bagi yang tak mengantongi Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) sebelumnya, otomatis akan ditolak saat mencoba masuk Jakarta.

Namun, antisipasi yang dilakukan ternyata tidak sampai itu saja, masih ada sanksi yang akan diberikan bagi warga yang ternyata bisa lolos tiba di Jakarta.

Baca juga: Mudik Dilarang, Ratusan Ribu Kendaraan Sudah Tinggalkan Jakarta

Syafrin Liputo, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, mengatakan untuk menyikapi adanya pendatang yang berhasil masuk ke Jakarta tanpa SIKM, maka penindakannya akan dilakukan dengan cara yang berbeda.

Petugas kepolisian mengarahkan calon pemudik yang terjaring razia penyekatan di Pintu Tol Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, untuk menaiki bus yang akan membawa mereka ke Terminal Pulo Gebang, Jakarta, , Kamis (21/5/2020). Calon pemudik yang terjaring razia penyekatan oleh Polda Metro Jaya tersebut dibawa ke Terminal Pulo Gebang untuk kemudian diarahkan kembali menuju Jakarta.ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI Petugas kepolisian mengarahkan calon pemudik yang terjaring razia penyekatan di Pintu Tol Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, untuk menaiki bus yang akan membawa mereka ke Terminal Pulo Gebang, Jakarta, , Kamis (21/5/2020). Calon pemudik yang terjaring razia penyekatan oleh Polda Metro Jaya tersebut dibawa ke Terminal Pulo Gebang untuk kemudian diarahkan kembali menuju Jakarta.

"Untuk yang tiba-tiba sampai di Jakarta, orangnya akan kita tindak dengan karantina mandiri. Mereka harus menjalani proses karantina selama 14 hari di tempat yang akan ditunjuk oleh Gugus Tugas dengan biaya sendiri, jadi bukan di rumahnya," ucap Syafrin kepada Kompas.com, Jumat (22/5/2020).

"Jadi ada dua prosesnya, bila mereka tertangkap di check point seperti di Cikampek, akan langsung di putar balik. Tapi bila mereka lolos di sana dan sudah masuk Jakarta baru terdeteksi, itu akan langsung proses karantina," kata dia.

Menurut Syafrin, pada dasarnya pos penyekatan yang dilakukan untuk DKI cakupannya lebih luas, mengingat secara zona terkoneksi dengan wilayah Bekasi, Depok, dan Tangerang yang biasa menjadi pintu masuk jalur darat untuk ke Jakarta.

Baca juga: Telanjur Mudik, Jangan Harap Bisa Kembali ke Jakarta dengan Mudah

Karena itu, meski pendatang bisa lolos di pengecekan jalan tol, belum tentu bisa mulus tiba di Jakarta dengan mudah. Apalagi nantinya proses pengawasan saat arus balik juga akan lebih ketat.

"Personel itu kita tambah lagi nanti, patroli gabungan juga akan dilakukan, artinya ada petugas yang jalan tidak hanya berjaga di pos saja. Saya sarankan, bila memang ada masyarakat yang mendesak untuk ke luar Jabodetabek sebelumnya membuat SIKM dulu," kata Syafrin.

Sementara bagi yang sudah mudik lebih awal sebelum ada aturan SIKM atau larangan mudik dari pemerintah, Syafrin mengatakan untuk mengurusnya dari kampung sebelum ke Jakarta. Bila disetujui oleh Pemprov, maka bisa jalan, tapi bila tidak risikonya akan diputar balik atau karantina mandiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau