JAKARTA, KOMPAS.com – Membuat tampilan luar (eksterior) mobil jadi lebih keren dengan modifikasi, memang menyesuaikan keinginan pemilik kendaraan. Namun, ada baiknya jika mau modifikasi mobil harus memperhatikan kebutuhan dan jangan berlebihan,
Apalagi sampai membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lain, ujungnya bisa mubazir atau sia-sia.
Pasalnya, modifikasi penampilan ini bisanya merogoh kocek yang tidak sedikit. Bisa rugi jika sampai modifikasi sudah dilakukan, akhirnya harus kembali standar karena tidak aman, apalagi nyaman.
Sony Susmana, direktur Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan berikut ini beberapa modifikasi eksterior mobil yang membahayakan.
Baca juga: Mudik Lokal Tak Dilarang, Ini Aturan untuk Pengguna Motor Saat Lebaran
1. Pemasangan Bull Bar pada bumper depan mobil
Pemasangan aksesoris bull bar pada bumper depan mobil dapat membahayakan. Jika terjadi kecelakaan, bull bar yang terbuat dari besi bisa membuat dampak semakin parah.
“Pabrikan sudah mendesain bumper dan kap mesin dengan material yang mengurangi risiko kecelakaan. Kalau ditambah bull bar yang terbuat dari besi, dampak kecelakaan bisa lebih parah,” ucap Sony kepada Kompas.com belum lama ini.
2. Mengganti pelek dengan ukuran lebih besar inci dari standar
Menggunakan pelek besar memang mendongkrak penampilan dari mobil. Namun disarankan untuk maksimal lebih besar dua inci dari ukuran yang standar.
“Jika mengganti pelek, perhatikan juga bahannya, harus yang benar dan sesuai kebutuhan/tenaga mesin. Pelek yang tidak sesuai akan mudah rusak atau lebih parah bisa merusak sumbu roda. Akibatnya bisa terjadi pelek yang copot ketika mobil di kecepatan tinggi,” ucap Sony.
Baca juga: Di Jawa Timur Mudik Lokal Dilarang, Sanksinya Tak Bisa Perpanjang SIM
3. Camber yang terlalu negatif
Camber merupakan sudut kemiringan roda terhadap garis vertikal jika dilihat dari bagian depan kendaraan. Sering ditemui mobil yang dimodifikasi melakukan camber negatif sehingga pelek terlihat seperti mengangkang, biasanya disebut aliran stance.
Namun jika dilakukan secara berlebihan, bisa mengganggu manuver dari kendaraan. Ketika camber terlalu negatif, kemudi menjadi lebih berat ketika diputar. Lebih parah, tidak bisa belok sama sekali.
Selain itu, roda lebih cepat botak pada sisi dalam, jadi penggunaan tapak menjadi tidak maksimal. Daya cengkram ban juga berkurang dan bisa membahayakan.
4. Pemasangan spoiler belakang
Pemasangan spoiler pada kendaraan kadang memiliki asumsi menambah down force ketika dikemudikan. Namun jika digunakan pada mobil sehari-hari, fungsi spoiler belakang tidak terlalu berefek bahkan bisa membahayakan.
“Pengemudi yang memasang spoiler kadang tidak memerhatikan beberapa faktor seperti angin dari samping, bawah, dan belakang. Angin-angin tersebut bisa menyebabkan mobil selip dan kalau celaka bisa mencelakakan mobil lain,” ucap Sony.
Sony juga menambahkan, pemasangan spoiler di mobil harian tidak bisa disamakan dengan mobil balap. Untuk mobil balap, sudah dihitung secara terperinci kebutuhan spoiler untuk kebutuhan balap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.