JAKARTA, KOMPAS.com - Menggunakan mobil transmisi matik, jauh lebih disukai, ketimbang manual. Sebab, kemudahan dalam pengoperasiannya menjadi salah satu alasan kenapa popularitasnya terus bertambah.
Saat mengendarai mobil matik, pengemudi tidak perlu repot-repot menginjak pedal kopling saat akan memindahkan tuas transmisi.
Bahkan, pengemudi juga tidak perlu sering-sering memindahkan tuas transmisi jika hanya melaju di jalanan yang landai.
Baca juga: Fatalitas Kecelakaan Justru Semakin Tinggi Saat Jalan Kosong
Meski begitu, selama ini masih banyak kesalahan yang sering dilakukan oleh pengemudi dengan transmisi otomatis ini.
Berikut dua kesalahan yang sering dilakukan pengemudi:
1. Memindahkan gigi terlalu cepat
Pemilik bengkel spesialis Worner Matic, Hermas Efendi Prabowo mengatakan, kesalahan yang sering dilakukan oleh pengemudi mobil matik adalah memindahkan posisi transmisi yang kurang pas.
Dia mencontohkan, tuas transmisi terlalu cepat digeser padahal kondisi mobil belum benar-benar berhenti.
“Misalkan mau parkir atau mobil hendak maju atau pun mundur, mobil belum berhenti tapi tuas transmisi sudah digeser,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/5/2020).
Kesalahan ini menurutnya bisa fatal jika terus dilakukan. Bukan tidak mungkin, komponen transmisi mobil juga akan rusak.
Baca juga: Mobil Matik Terparkir Lama, Sebaiknya Posisi Transmisi di N atau P?
“Bisa rontok komponennya, jadi sebelum menggeser tuas transmisi pastikan posisi mobil harus benar-benar berhenti dulu,” ucapnya.
2. Terlalu cepat berakselerasi
Hermas mengatakan, perlakuan saat mengemudi mobil matik sangat berbeda dengan mobil yang menggunakan transmisi manual.
Mobil matik tidak boleh diperlakukan secara kasar, termasuk dalam hal berakselerasi. Tidak sedikit pengemudi mobil transmisi otomatis terlalu cepat berakselerasi setelah tuas transmisi digeser ke posisi D.
“Mengemudikan mobil matik itu tidak boleh kasar, harus dengan perasaan. Kesalahan lain yang sering dilakukan adalah terlalu cepat berakselerasi saat transmisi baru dipindahkan ke posisi D atau R,” katanya.
Baca juga: Bensin Basi Juga Bisa Terjadi pada Motor Injeksi?
Hermas mengatakan, setelah memindahkan transmisi sebaiknya mobil tidak langsung digeber tetapi tunggu hingga dua detik dulu agar kerja transmisi optimal.
“Saat baru dipindah masih perlu sedikit waktu agar presisi. Banyak yang melakukannya dan ini membuat transmisi mudah rusak,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.