Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Berkendara Mobil Transmisi Matik yang Benar di Jalan Menanjak

Kompas.com - 12/05/2020, 12:21 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengendarai mobil transmisi matik memang memiliki sejumlah perlakuan yang berbeda, dengan mobil manual.

Salah satunya, dalam mengoperasikan tuas transmisi di jalan yang menanjak. Seorang pengemudi haruslah paham mengenai fungsi transmisi pada mobil transmisi otomatis sebelum menggunakannya di jalur pegunungan.

Pasalnya, beda posisi gigi persneling maka memiliki fungsi yang berbeda pula. Sehingga, jika salah dalam mengatur posisi transmisi bukan tidak mungkin, mobil tidak akan kuat saat digunakan untuk melibas tanjakan yang curam.

Baca juga: Fatalitas Kecelakaan Justru Semakin Tinggi Saat Jalan Kosong

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, saat menggunakan mobil matik di jalur pegunungan sebaiknya memposisikan transmisi pada L (low) atau ke 2.

Tuas transmisi mobil matik Tuas transmisi mobil matik

"Mengendarai mobil di hill driving atau mountain driving, naik turun lembah begitu, maka setiap sebelum tanjakan persneling sudah diturunkan dari Drive (D) ke Low atau ke 2 (bagi yang sudah ada)," kata Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.

Dengan posisi transmisi di L, maka mobil akan mempunyai tenaga yang lebih untuk melibas jalur pegunungan yang curam sekalipun.

Posisi transmisi low atau 2 pada mobil matik, seperti gigi 1 pada mobil manual. Sehingga, baik saat digunakan untuk tanjakan yang sangat curam atau ketika terjebak macet dan berjalan merayap di tanjakan.

Tombol pengunci atau release button di tuas transmisi matik Tombol pengunci atau release button di tuas transmisi matik

Akan tetapi, Jusri juga mengingatkan, untuk melakukan pemindahan transmisi ini juga harus dilakukan sebelum menanjak.

Baca juga: Mobil Matik Terparkir Lama, Sebaiknya Posisi Transmisi di N atau P?

Sehingga, mobil mempunyai tenaga saat akan berjalan naik dengan tanjakan yang cukup curam. Sebab, jika terlambat dalam memindahkan transmisi bukan tidak mungkin mobil akan kehilangan tenaga.

"Jangan lagi di tanjakan baru melakukan perpindahan, karena kalau dilakukan saat di tengah tanjakan dan elevasinya curam maka mobil bisa hilang tenaga, “ tuturnya.

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengemudikan mobil sembari berkencan bersama sang istri, Tun Siti Hasmah Mohamad Ali, ke Kuala Lumpur Sabtu (23/11/2019).Twitter/DRMAHATHIRMOHAMAD via The Straits Times Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengemudikan mobil sembari berkencan bersama sang istri, Tun Siti Hasmah Mohamad Ali, ke Kuala Lumpur Sabtu (23/11/2019).

Sebab, Jusri menambahkan, harusnya ada daya luncur yang dipelihara. Selain itu, yang perlu diperhatikan saat berhenti di tanjakan adalah pastikan untuk menginjak rem.

“Kalau pun berhenti cukup lama maka pindahkan persneling ke gigi netral dan kemudian aktifkan rem tangan,” katanya.

Baca juga: Bensin Basi Juga Bisa Terjadi pada Motor Injeksi?

Berbeda lagi jika kendaraan matik melaju di jalur menanjak dan tidak terlalu curam tetapi jalurnya panjang.

Hermas Prabowo pemilik bengkel Worner Matic mengatakan, untuk jalur yang menanjak dan panjang sebaiknya menggunakan gigi 2.

“Kalau jalurnya berliku, menanjak dan panjang geser tuas transmisi ke posisi 2,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau