Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/04/2020, 11:22 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu masalah yang terjadi pada kick starter sepeda motor ialah keras dan seret. Ketika ''diengkol" kick starter tidak balik atau butuh waktu lama kembali ke posisi awal.

Rendra Kusumah, Kepala Bengkel Astra Motor Center Jakarta, mengatakan, starter keras dan sulit balik ke posisi semula biasanya karena adanya penumpukan debu atau adanya karat sehingga jadi seret.

Baca juga: Apa Perbedaan Rem Karbon dan Rem Baja pada Motor Balap MotoGP?

"Salah satu faktor penyebab yang paling sering terjadi ada pada debu. Debu ini tersangkut atau menempel pada area as dan gir dari kick starter," kata Rendra kepada Kompas.com belum lama ini.

Untuk itu kata Rendra, jika motor masih punya kick starter biasakan menggunakan minimal sekali sehari setiap pagi diengkol supaya bagian-bagiannya tetap bekerja dengan baik.

Honda Vario 125 terbaru tanpa kick starter.KOMPAS.com / GHULAM M NAYAZRI Honda Vario 125 terbaru tanpa kick starter.

"Untuk perawatannya mudah sekali, walaupun ada electric starter minimal tiap pagi hari selalu gunakan kick starter. Jadi, ada pergerakan di bagian kick starter ini," katanya.

Baca juga: Wahai Pengendara Motor, Begini Trik Lolos dari Begal

Selain itu, jangan lupa juga untuk rajin-rajin mencuci motor agar bersih, terutama setelah terkena hujan.

"Setiap 8.000 KM di AHASS ada paket pembersihan CVT. Paket ini sudah termasuk pelumasan area kick starter menggunakan grease," kata Rendra.

Technical Service Division Astra Honda Motor (AHM), Endro Sutarno, mengatakan, bila sudah keras, bersihkan bagian penghubung gir dengan memakai kuas dan angin bertekanan tinggi (kompresor).

"Kemudian oleskan gamuk atau grease pada starter pinion dan alur gir agar tidak keras lagi,” katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com