Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/04/2020, 14:41 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Motor MotoGP mampu melesat hingga melebihi 340 kilometer per jam. Dalam balapan, kecepatan bukanlah segalanya, tapi juga kemampuan dalam mengurangi laju alias mengerem.

Motor MotoGP merupakan purwarupa dan didesain khusus untuk balapan di sirkuit. Tak hanya mesinnya saja, sektor pengereman juga dibuat khusus untuk motor MotoGP.

Motor ini menggunakan dua jenis rem cakram untuk bagian depan, yakni cakram yang terbuat dari karbon dan dari baja (stainless steel).

Baca juga: Kiprah BMW M di MotoGP, Bukan Sekadar Mobil Penjaga

Rem cakram mulai dipakai di MotoGP pada awal tahun 1970-an dan terus berkembang sampai sekarang. Awalnya, motor MotoGP hanya menggunakan rem cakram dari material baja saja.

Lorenzo memacu motornya pada lintasan basah saat sesi latihan di SilverstoneCrash.net Lorenzo memacu motornya pada lintasan basah saat sesi latihan di Silverstone

Sayangnya, rem jenis ini tidak bekerja dengan maksimal ketika temperaturnya sangat tinggi. Sekarang, sudah ditemukan teknologi agar motor tetap bisa mengerem dengan maksimal dan bisa menahan temperatur yang tinggi.

Sudah ditemukan rem cakram yang terbuat dari bahan karbon. Akhirnya, rem cakram baja hanya digunakan ketika kondisi trek basah atau sedang hujan.

Sistem pengereman yang digunakan pada motor MotoGP dibuat langsung oleh dua perusahaan rem yang terkenal, yakni Brembo dan Nissin.

Baca juga: MotoGP 2020 Belum jelas, Alex Rins Perpanjang Kontrak dengan Suzuki

Rem cakram dari bahan karbon benar-benar akan bekerja dengan maksimal ketika sudah mencapai temperatur tertentu.

Maka itu, sebelum balapan dimulai ada yang namanya warm up lap. Tujuannya adalah untuk meningkatkan temperatur pada ban dan rem cakram, sehingga bisa bekerja dengan optimal.

Hal tersebut menjawab pertanyaan para pecinta MotoGP yang bertanya-tanya mengapa pebalap MotoGP suka melakukan pengereman mendadak berkali-kali sebelum berbaris di garis start?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com