Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/04/2020, 09:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kendaraan besar dan panjang seperti bus, memiliki kaca belakang. Jika dilihat dimensinya, posisi pengemudi dengan kaca belakang bisa dibilang cukup jauh, sehingga kurang efektif.

Lagi pula, spion yang ada di kabin juga fungsinya lebih untuk melihat penumpang, bukan ke kaca belakang.

Apalagi model bus saat ini semakin beragam. Model bus tingkat yang posisi pengemudinya ada di bagian bawah bus, pasti tidak bisa melihat ke bagian belakang melalui kaca. Kondisi ini berbeda seperti mobil pada umumnya yang bisa melihat kondisi di belakangnya melalui kaca.

Lalu apa fungsi sebenarnya dari kaca bus dan Kenapa masih ada dan digunakan oleh sampai sekarang?

Baca juga: Bisa Pesan Kawasaki Ninja 250 4-Silinder, Siapkan Rp 10 Juta

bagian belakang bussribu.com bagian belakang bus

Rifandy Adrianto, Marketing Staff karoseri Adi Putro, mengatakan, penggunaan kaca belakang pada bus sejatinya punya fungsi ganda. Salah satunya, adalah untuk memenuhi unsur estetika dari sebuah kendaraan.

“Sebenarnya hanya secara estetika, selayaknya mobil juga ada kaca belakang. Biasanya juga pada bagian kaca belakang ditutupi oleh stiker untuk beberapa Perusahaan Otobus (PO),” ucap Rifandy kepada Kompas.com, Rabu (1/4/2020).

Baca juga: Tren Baru di Tengah Corona, Keliling Jakarta Tanpa Keluar Kabin Mobil

Selain memenuhi unsur estetika, adanya kaca belakang bus juga bisa untuk keadaan darurat dan melihat situasi di luar. Seperti yang dikatakan oleh Werry Yulianto, Export Manager karoseri Laksana.

Fungsi kaca belakang juga bisa sebagai emergency exit bila terjadi kejadian yang tidak diinginkan. Di samping itu juga untuk melihat situasi di luar bagi penumpang bus,” ucap Werry kepada Kompas.com.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com