Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab dan Efek Tangki BBM Motor Berkarat

Kompas.com - 11/03/2020, 12:42 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiap tangki sepeda motor punya batas sendiri sampai akhirnya timbul karat. Meski demikian, ada beberapa faktor yang menyebabkan tangki lebih cepat berkarat dari batas normalnya.

Asep Suherman, Kepala Bengkel Honda, AHASS Daya Motor Cibinong dan Megamendung, Bogor, mengatakan, bagian dalam tangki berkarat karena penggunaan bahan bakar yang kurang bagus dan bensin terlalu lama diam di dalam tangki.

Baca juga: Anies Tunda Formula E Jakarta, Ini Kata Penyelenggara

"Bisa juga diakibatkan jarangnya pengisian bahan bakar secara full tank. Karena jika ada ruang kosong di dalam tanki bahan bakar bisa menguap dan menimbulkan embun yang berakibat timbulnya karat di tangki," kata Asep kepada Kompas.com, Rabu (11/3/2020).

Emblem bertuliskan JOKOWI yang terpasang di bagian tangki motor custom Kawasaki W175 bergaya tracker garapan bengkel Katros Garage. Motor ini merupakan pesanan dari Presiden Joko Widodo.Youtube/Andi Atenx Akbar Emblem bertuliskan JOKOWI yang terpasang di bagian tangki motor custom Kawasaki W175 bergaya tracker garapan bengkel Katros Garage. Motor ini merupakan pesanan dari Presiden Joko Widodo.

Herman panggilannya, timbulnya karat di bagian dalam tangki secara bertahap dan tidak langsung. Biasanya karat tersebut akan timbul beberapa tahun ke depan.

"Biasanya jika motor jarang digunakan atau motor tidak digunakan sama sekali biasanya satu tahun kemudian karat itu akan timbul," katanya.

Baca juga: Daftar Satria 2-tak Incaran Para Kolektor

Jika bagian dalam tangki berkarat maka akan merugikan. Beberapa hal yang bisa terjadi ialah tangki jadi bocor karena proses korosi, hal ini kerap terjadi di motor sport atau batangan berusia tua.

"Karat akan menimbulkan kebocoran tangki bahan bakar dan akan adanya penyumbatan di bagian saluran bahan bakar, sehingga saluran bahan bakar tidak lancar," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau