Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/05/2019, 12:02 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Melakukan rotasi ban bertujuan agar keausan pada telapak ban terjadi secara merata. Rotasi ban biasanya dilakukan setiap kelipatan 10.000 km dengan cara menukar tempat keempat atau lima (ban cadangan) di mobil.

Menjelang mudik Lebaran ada anggapan rotasi ban diperlukan karena mobil akan berpergian jauh. Tapi rupanya hal tersebut tidak sepenuhnya benar walaupun juga tidak salah, sebab yang dilihat adalah tingkat kepentingannya.

Baca juga: Mengenal Asuransi TJH III Buat Perlindungan Mudik

"Kalau dari Toyota disarankan tiap 10.000 km. Tujuannya supaya keausan ban merata. Lalu bagaimana mau mudik, perlu atau tidak merotasi ban. Kita balik ke tujuan awal, kita lihat kondisi ban kita bagaimana. Jangan juga sampai salah satu bagiannya aus sebelah," kata Didi Ahadi, Techical Support Toyota Astra Motor (TAM) kepada Kompas.com.

Pemilik mobil disarankan merotasi ban mobil karena tingkat keausan ban depan dan belakang berbeda. Ban depan lebih cepat aus karena berkerja lebih berat, sebab ban depan berhubungan dengan kerja kemudi alias sering buat belok.

Pentingnya rotasi bankiosban.com Pentingnya rotasi ban

Jika tidak dilakukan rotasi bagian sisi luar ban depan akan lebih tipis dari ban belakang. Alhasil nantinya penggantian ban tidak bisa dilakukan sekali habis empat roda, melainkan pengemudi harus mengganti ban depan terlebih dahulu.

Baca juga: Cara Menghitung Bobot Maksimum Mobil Bawa Barang saat Mudik

Didi juga mengatakan rotasi ban bisa dilakukan setelah melakukan balancing. Tujuan balancing yaitu untuk menghindari getaran yang ada di bodi mobil. Sedangkan untuk spooring, kata Didi, lebih situasional kalau memang setir terasa tidak imbang.

"Spooring dan balancing juga sama 10.000 km. Biasanya sehabis balancing kemudian rotasi ban. Kalau spooring lihat setir lari atau tidak waktu jalan lurus. Kalau tidak ada keluhan tidak masalah. Sedangkan balancing buat meminimalisir getaran saat kecepatan tinggi," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com