Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rantai Pasokan Industri Otomotif Lebih Besar dari Pesawat Terbang

TANGERANG, KOMPAS.com - Industri otomotif merupakan industri dengan rantai pasokan yang panjang, dari hulu ke hilir kebutuhan komponennya disebut mengalahkan industri pesawat terbang.

Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Alat-Alat Mobil dan Motor (GIAMM) Rachmad Basuki mengatakan, dari seluruh rantai pasokan yang ada mayoritas digunakan untuk membuat mobil penumpang.

“Supply chain industri otomotif sangat tinggi. Itu yang mesti dipahami pemerintah, karena dari hasil studi walaupun pesawat supply chain tidak bisa mengalahkan otomotif,” ujar Rachmad di Tangerang belum lama ini.

“Posisi global production hampir 93 juta (unit) di dunia, 73 persen mobil penumpang dan sisanya komersial terutama light duty,” katanya.

Asisten Deputi Pengembangan Industri Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Bidang Perekonomian Ekko Harjanto mengatakan, industri otomotif tak hanya menyerap tenaga kerja tapi juga investasi.

Berdasarkan data Ekko, saat ini ada 26 perusahaan roda empat, dengan jumlah produksi bisa mencapai 2,23 juta unit. Menyerap tenaga kerja sebanyak 38.390 orang dan investasi sampai Rp 14 triliun.

Adapun untuk roda dua atau motor, tercatat ada 60 perusahaan dengan kapasitas produksi bisa mencapai 10,6 juta unit per tahun. Menyerap tenaga kerja 30.000-an orang dengan nilai investasi Rp 30 triliunan.

Ekko mengatakan, di Indonesia mobil dan sepeda motor merupakan alat transportasi utama masyarakat. Kepemilikan mobil dan motor cukup banyak di Indonesia.

Penjualan mobil baru untuk pasar domestik setiap tahun berkisar pada angka 1 juta unit, adapun motor tahun lalu berkisar 6,2 juta unit.

“Mobil itu 90 unit per 1.000 orang (penduduk) sedangkan motor 1 unit per 4 penduduk. Bahkan beberapa pulau overload, di Bali Denpasar, 1 orang punya 4 motor,” ujar Ekko.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/05/092200315/rantai-pasokan-industri-otomotif-lebih-besar-dari-pesawat-terbang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke