Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indonesia Krisis Angkutan Umum, Masih Senang Pakai Kendaraan Pribadi

JAKARTA, KOMPAS.com - Angkutan umum di Jakarta memang mulai diminati masyarakat. Tapi sayang, daerah lain disekitar Jakarta masih belum sebaik itu penerimaannya.

Djoko Setijowarno, Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangn Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengatakan, sekitar 95 persen kawasan perumahan di Bodetabek tidak memiliki akses layanan transportasi umum.

"Idealnya, warga seharusnya bisa menemukan halte bus, terminal, atau stasiun kereta dengan berjalan kaki tidak lebih dari 500 meter," ucapnya dalam siaran resmi yang redaksi Kompas.com terima, Senin (29/1/2024).

Djoko membeberkan data kalau 7,3 juta orang atau 65 persen penduduk DKI Jakarta sudah dilayani angkutan umum yang ada. Tapi berbeda jauh dengan penduduk Bodetabek yang baru 656.000 orang, atau masih di bawah lima persen yang dilayani.

"Padahal angkutan massal yang ada sekarang berpotensi melayani 7,97juta orang, atau sekitar 25,18 persen penduduk Jabodetabek," kata Djoko.

Selain jumlah orang yang dilayani masih sedikit, angka pertambahan jumlah kendaraan pribadi baik motor maupun mobil masih terus naik. Hal ini memperlihatkan kalau masyarakat masih memilih kendaraan pribadi.

"Banyak mobil tiga baris yang cuma diisi satu orang, punya motor juga kian mudah dan murah membuat masyarakat lebih tertarik kendaraan pribadi," kata Djoko.

Makanya, perlu diperhatikan lagi harus ada akses angkutan umum yang ada di berbagai perumahan Di Bodetabek. Apalagi di 2024 ada anggaran yang mau dibelikan bus listrik yang sebaiknya ditujukan ke tempat yang membutuhkan.

"Sebaiknya bus bisa diberikan ke BPTJ untuk dioperasikan di 1.824 perumahan di Bodetabek yang belum terlayani angkutan umum dan dapat subsidi. Jadi target 60 persen warga beralih menggunakan angkutan umum bisa tercapai," ucap Djoko.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/29/142100715/indonesia-krisis-angkutan-umum-masih-senang-pakai-kendaraan-pribadi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke