Begini Cara Ducati Kembangkan Motor Desmosedici

Manager Ducati, Davide Tardozzi mengatakan, punya banyak pebalap merupakan keuntungan tersendiri sebab tiap tim akan mengupayakan yang terbaik. Minusnya ialah terjadi persaingan internal antar pebalap Ducati.

Meski demikian, persaingan internal bagus jika bisa dikontrol. Kemudian tim pabrikan tidak pernah menyembunyikan data buat tim satelit, artinya Ducati justru mendorong tim satelit punya prestasi bukan sekadar mengekor.

Buktinya ialah persaingan antara Enea Bastianini pada musim 2022 saat masih di Gresini Racing dengan Francesco Bagnaia. Kemudian juga pebalap Pramac Racing Jorge Martin pada musim 2023 yang menantang gelar Bagnaia.

"Persaingan antar tim Ducati telah meningkatkan level di dalam pabrik, jadi kami dengan senang hati melakukannya memiliki persaingan internal yang membuat kami berkembang dalam hal data," ujar Tardozzi dilansir dari Motorsport, Jumat (29/12/2023).

"Teknisi kami senang memiliki delapan kesempatan untuk melihat apa yang terjadi dengan motornya," ungkapnya.

Jika dirinci lebih lanjut memang ada perbedaan antara empat tim Ducati. Tim pabrikan Ducati Lenovo dan Pramac Racing memakai motor terbaru. Sedangkan tim satelit Gresini Racing dan VR46 Racing Team pakai Desmosdici lama.

Dengan pembagian ini Ducati bisa mengembangkan beberapa komponen secara bersamaan.

Misalnya musim lalu (2023) Jorge Martín dan Johann Zarco berinovasi dalam hal fairing aerodinamis. Namun saat pengembangan suku cadang baru, hanya Martin yang diberikan komponen tersebut yang sama dengan punya Bagnaia.

"Sangat jelas. Kami punya delapan Ducati dan kami memperlakukan mereka dengan jujur," ujarnya.

"Apa yang pantas mereka dapatkan tertulis dalam kontrak yang mereka miliki dan mereka bisa melihat semua data pebalap lain," Tardozzi.