BOGOR, KOMPAS.com - Kondektur biasanya menjadi salah satu kru bus kota yang punya peran penting pada setiap pelayanan yang diberikan oleh perusahaan otobus (PO).
Tugas utama kondektur pada bus kota adalah membantu sopir dalam hal operasional perjalanan meliputi mengeluarkan tiket atau pembayaran penumpang. Serta membantu penumpang untuk naik atau turun dari bus.
Berbeda dari masa kejayaanya, bus lawas yang kini mendapatkan julukan bus bumel justru mulai tidak menggunakan kondektur. Sehingga kru bus yang ikut pada pelayanan kendaraan umum tersebut hanya sopir saja.
Coki, salah satu sopir bus bumel dari PO Miniarta mengatakan, bus yang dikendarainya sejak Covid-19 melanda Indonesia tidak lagi menggunakan kondektur.
"Memang agak repot dan sedikit berbahaya, tapi jumlah penumpang juga tidak sebanyak dulu. Upah yang di dapat kondektur juga berkurang. Jadi mereka memilih cari mata pencaharian yang lain, " kata Coki kepada Kompas.com, Selasa (18/9/2023).
Coki juga mengatakan bila sopir bus bumel harus bekerja ekstra karena pengurangan kondektur. Sopir merangkap beberapa tugas yakni menghapal penumpang naik dan turun dimana untuk menentukan tarif, mengumpulkan penumpang yang naik saat berhenti di terminal dan bertugas mengantarkan penumpang dengan selamat.
"Bayarnya ke saya. Kalau penumpang mau turun tinggal bilang stop, nanti maju ke area sopir untuk bayar, " kata Coki.
Ari, salah satu sopir PO Miniarta mengatakan, sudah hampir setahun dirinya bekerja tanpa kondektur. Namun kalau sedang ramai penumpang, biasanya dia akan minta tolong rekan yang bisa dipercaya untuk jadi semacam kondektur batangan.
"Nanti upahnya di bayar sesuai hari dia bekerja saja. Semacam kondektur paruh waktu, tidak tetap kerja di PO. Kalau penumpang ramai akan repot juga mengatur pembayaran penumpang dan dimana penurunan penumpang sambil fokus berkendara," kata Ari.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/09/19/183100715/operasional-bus-bumel-sudah-tidak-pakai-kondektur