Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Osilasi pada Bodi Mobil

JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem suspensi pada kendaraan umumnya di desain untuk meredam segala bentuk perubahan yang dialami mobil.

Jika ada komponennya yang rusak, seperti shock absorber lemah atau bocor, bahkan pegas pada sistem suspensi ada yang sudah lemah atau sebagian ada patah (per daun), dapat menyebabkan terjadinya osilasi.

Osilasi sendiri merupakan sebuah kondisi berguncangnya bodi kendaraan ke arah-arah tertentu pada saar berjalan.

Kondisi ini kerap terjadi saat mobil melaju di atas permukaan jalan yang tidak rata dan bergelombang, atau ketika mobil berada pada kondisi akselerasi dan deselerasi.

Hal ini tentu bisa membuat pengemudi menjadi tidak nyaman saat berkendara, bahkan bisa membahayakan ketika terjadi pada kecepatan tinggi.

Setidaknya ada empat jenis osilasi yang terjadi pada bodi kendaraan, mari simak penjelasannya.

1. Bouncing

“Bouncing merupakan osilasi yang terjadi ketika bodi kendaraan bergerak ke atas dan ke bawah secara bersamaan atau orang awam bilangnya ajrut-ajrutan,” ucap Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/6/2021).

Didi melanjutkan, kondisi ini biasanya terjadi saat mobil melewati jalan bergelombang atau polisi tidur. Sehingga membuat bagian belakang mobil terlihat naik turun atau mengayun.

Menurut Didi, bouncing bisa diakibatkan oleh shock absorber yang sudah mulai lemah, sehingga tidak dapat menahan ayunan mobil saat melewati kontur jalan yang tidak rata.

2. Rolling

Rolling adalah pergerakan saat mobil berbelok secara tajam, saat hal ini terjadi penumpang di dalam seperti terlempar ke salah satu arah.

Hal ini umumnya terjadi disaat mobil menikung akibat adanya gaya sentrifugal pada bodi kendaraan. Contoh, ketika kendaraan menikung ke kiri, penumpang akan merasa terlempar ke arah kanan, begitupun sebaliknya.

Rolling bisa disebabkan karena pegas yang rusak di satu sisi, shock absorber bocor oli, keausan ban tidak sama, salah penyetelan sudut geometri roda dan lain sebagainya.

3. Pitching

Pitching merupakan osilasi yang terjadi akibat bodi kendaraan bergerak naik turun pada bagian depan atau titik tengah mobil jika dilihat dari samping.

Pergerakan naik turun bagian depan tidak memengaruhi bagian belakang begitu juga sebaliknya, mobil yang mengalami pitching biasanya di sebabkan karena pegas yang sudah lemah.

4. Yawing

Yawing berasal dari kata Yaw yang artinya “oleng”. Bisa diartikan, yawing adalah gerakan body mobil yang oleng ke kanan dan kekiri apabila dilihat dari atas.

Pada yawing arah gerakannya tidak vertikal melainkan melebar kesamping kiri dan kanan body terhadap titik tengah.

Yawing terjadi saat bagian depan mobil bergeser kesamping kanan dan bagian belakang mobil bergeser ke kiri tanpa membelokan setir.

Efek yawing bisa disebabkan karena ban yang sudah aus, sehingga ketika mobil melintasi daerah berbatu yang licin, mobil oleng.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/06/12/130200015/mengenal-osilasi-pada-bodi-mobil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke