Salah satunya adalah sensor Inertial Measurement Unit (IMU). Sensor ini berfungsi sebagai pembaca gerak sepeda motor. Untuk di motor berkubikasi besar seperti motor balap, arah gerak yang dibaca bisa terdiri dari enam aksis (datar, atas bawah, miring).
Aplikasinya beragam, motor dapat memberikan tenaga atau besaran tekanan pada pengereman agar berkendara jadi lebih mulus dan aman.
IMU di Monkey hanya membaca dua arah yakni depan belakang dan atas bawah. Sensor ini ditujukan untuk mendukung kinerja pengereman ABS satu channel.
"Hadirnya IMU untuk bekerja bersama dengan perangkat rem ABS satu channel. Tujuannya agar motor tidak melakukan stoppie saat pengereman darurat dilakukan," ucap Technical Service Division PT AHM, Endro Sutarno saat ditemui Rabu (25/7/2019).
Kehadiran perangkat IMU dan ABS ini dibuat agar keamanan pengendara Monkey lebih terjaga. Motor kecil ini memiliki jarak sumbu roda yang pendek sehingga memiliki tendensi untuk bisa terjungkal saat pengereman darurat.
Cara kerjanya, sensor kecepatan di roda depan dan belakang berserta IMU memberikan input pada modul ABS. Saat kecepatan kedua roda terdeteksi berbeda maka modul ABS akan memerintahkan untuk rem depan tidak mengunci.
Letak IMU Monkey sendiri berada di bagian bawah modul ABS. Perangkat ini dilindungi pembungkus karet untuk menjaga dari getaran di jalan.
IMU termasuk perangkat sensitif untuk itu saat penanganan perangkat ini wajib berhati-hati. Bila perangkat ini terjatuh maka perangkat IMU harus diganti.
Honda Monkey dibanderol Rp 65 juta on the road. Terdapat tiga warna pilihan yakni Banana Yellow, Pearl Nebula Red dan Pearl Shining Black.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/07/25/184026715/cara-kerja-sensor-imu-dan-rem-abs-di-honda-monkey