Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Melibas Turunan Pakai Mobil Matik

Kompas.com - 02/06/2024, 12:41 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Mobil matik banyak diminati oleh masyarakat karena lebih mudah dioperasikan. Tapi kualitas transmisinya diragukan oleh sebagian orang.

Terlepas transmisi matik dianggap lebih mudah rusak untuk melibas jalan menurun, rupanya sistem keselamatannya juga diragukan karena tidak memiliki engine brake yang baik.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan mobil matik cenderung lebih rentan mengalami rem blong, karena biasanya rem bekerja lebih berat.

Baca juga: Apa Benar Mobil Transmisi Matik Saat Parkir Tidak Perlu Aktifkan Rem Tangan?


“Rata-rata mobil matik tidak memiliki engine brake, sehingga pengemudi dalam melakukan pengereman tidak kira-kira, akhirnya rem panas dan terjadi blong,” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.

Sony menjelaskan, salah satu antisipasi untuk mencegah terjadinya rem blong pada mobil adalah dengan melakukan downshift atau perpindahan gigi ke yang lebih rendah.

“Dengan begitu laju mobil akan tertahan oleh putaran mesin yang pelan, ditambah rasio putaran roda lebih kecil daripada putaran mesin maka akan membuat rem utama kerja lebih ringan,” ucap Sony.

Baca juga: [POPULER OTOMOTIF] Kebiasaan Pengemudi yang Bisa Bikin Mobil Matik Cepat Rusak | Posisi Tuas Transmisi Matik yang Benar Saat Awal Jalan

Ilustrasi tuas transmisi matikHyundai.com Ilustrasi tuas transmisi matik

Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Achmad Wildan, mengatakan ada beberapa jenis rem blong bila ditinjau dari prosesnya, salah satunya yaitu fenomena brake fading.

“Brake fading merupakan peristiwa rem blong yang terjadi lantaran kampas rem kehilangan traksi pada tromol, jadi kampas rem bisa dikatakan tidak dapat menyentuh tromol sehingga tidak terjadi gaya gesek,” ucap Wildan Senin (5/12/2022) dalam sebuah Webinar ‘Fenomena Rem Blong dan Fakta Kecelakaan Bus & Truk’ di ITS.

Wildan mengatakan, di antara kampas rem dan tromol terdapat kabut panas yang menghalangi keduanya bertemu. Kabut panas tersebut merupakan hasil peristiwa sublimasi, perubahan bentuk dari padat ke gas saat permukaan kampas mencapai temperatur sublimnya.

Baca juga: Tanda Kopling Mobil Transmisi Manual Sudah Minta Diganti

Sebuah mobil Daihatsu Ayla dengan nomor polisi DT 1979 DG menabrak tiga motor di jalan turunan jembatan beli, Jln Gatot Subroto, Kelurahan Bataraguru, Kecamatan Wolio, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Sabtu (30/3/2024) siang.DEFRIATNO NEKE Sebuah mobil Daihatsu Ayla dengan nomor polisi DT 1979 DG menabrak tiga motor di jalan turunan jembatan beli, Jln Gatot Subroto, Kelurahan Bataraguru, Kecamatan Wolio, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Sabtu (30/3/2024) siang.

Peristiwa tersebut terjadi lantaran rem bekerja terlalu berat, menurut Wildan, sehingga terjadi peningkatan panas pada kampas rem.

“Vapour lock merupakan jenis rem blong lain akibat rem bekerja terlalu berat, di mana tenaga hidrolis sistem rem tidak mampu digunakan untuk mendorong piston sehingga sistem rem kehilangan kemampuannya,” ucap Wildan.

Wildan mengatakan, ketika rem bekerja terlalu berat, maka akan terjadi peningkatan suhu, begitu juga pada minyak rem selaku pemindah daya tekannya.

Baca juga: Mengemudikan Mobil Transmisi Manual di Tanjakan Butuh Skil Khusus

Antisipasi saat mobil mengalmi rem blongTangkapan layar Antisipasi saat mobil mengalmi rem blong

“Minyak rem yang terlalu panas akan mengalami penguapan bila sampai pada titik didihnya, sehingga dalam saluran minyak rem ada gelembung atau udara palsu, dengan demikian hukum pascal tidak dapat bekerja dengan sempurna,” ucap Wildan.

Berhubung mobil matik tidak memiliki engine brake yang baik maka jalan menurun dapat membebani kinerja rem utama sehingga peluang terjadinya rem blong lebih tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com