Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mudah Biar Mobil Tidak Turun Mesin Lebih Dini

Kompas.com - 14/06/2024, 18:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

1

SLEMAN, KOMPAS.com - Mobil wajib dirawat dengan baik agar terhindar dari kerusakan. Salah satu perbaikan yang kerap ditakutkan oleh konsumen adalah turun mesin.

Pasalnya, turun mesin dianggap sebagai poin negatif bila sudah melekat pada suatu unit mobil bekas.

Terlepas anggapan itu benar atau tidak, konsumen memang sebaiknya menjaga mobil tetap prima agar tidak sampai mengalami turun mesin.

Baca juga: Toyota Kembangkan Mesin Baru, Bisa Konsumsi Semua Jenis BBM


Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan ada dua poin penting agar mobil tidak mengalami turun mesin yakni menjaga sistem pelumasan dan sistem pendingin mesin.

“Bila keduanya dijaga, seharusnya mesin menjadi jauh lebih awet dan dapat terhindar dari ancaman turun mesin, secara garis besar kesehatan mesin memang tak lepas dari sistem pelumasan dan sistem pendingin,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Jumat (14/6/2024).

Hardi mengatakan dengan sistem pelumasan yang baik maka setiap komponen mesin akan terhindar dari bahaya aus akibat gesekan berlebih.

Baca juga: Penyebab Oli Mesin Mobil Harus Lebih Cepat Diganti

“Salah satu penyebab mobil mengalami turun mesin adalah oli, mulai dari oli berlumpur, sampai kondisi lebih parah sampai ada komponen yang aus, semua bermula dari kualitas oli yang terabaikan,” ucap Hardi.

Selain sistem pelumasan, Hardi juga mengatakan sistem pendingin juga menjadi penyumbang terbesar mobil mengalami turun mesin.

“Salah satu penyebab umum mobil turun mesin adalah mengalami overheat, bisa karena sistem pendingin bermasalah atau sepele hanya karena tidak menggunakan coolant untuk mengisi air radiator,” ucap Hardi.

Baca juga: Awas Oli Palsu Banyak Beredar, Ini Dampaknya Terhadap Mesin Mobil

Hardi mengatakan dengan tidak memakai coolant maka peluang terjadi sumbatan di area radiator lebih besar sehingga mengakibatkan aliran air pendingin tidak lancar dan memicu overheat.

“Ancaman terbesarnya adalah terjadi perubahan bentuk akibat overheat, sehingga mesin tidak mampu bekerja dengan normal, selain itu juga ada risiko korosi menyebabkan bagian logam rusak sehingga sistem pendingin bekerja tidak optimal,” ucap Hardi.

Jadi, agar mesin mobil awet dan terhindar dari ancaman turun mesin konsumen wajib menjaga kualitas oli mesin dan memperhatikan kualitas coolant.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

1
Komentar
saya selalu gunakan injektor cleaner bensin tiap bulan dan oli pabrikannya bukan coba coba merek lain


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau