Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengemudikan Mobil Transmisi Manual di Tanjakan Butuh Skil Khusus

Kompas.com - 27/05/2024, 11:42 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Mobil transmisi manual banyak diandalkan untuk mobilitas sehari-hari. Meski butuh keahlian khusus dalam mengoperasikannya, sebagian orang justru lebih menyukainya.

Artinya, karakter mobil manual berpotensi lebih susah dioperasikan bagi orang yang belum terbiasa. Terlebih lagi bila dihadapkan dengan medan jalan menanjak.

Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota-Mitsubishi, Garasi Auto Service Sukoharjo mengatakan pengemudi harus piawai dalam memainkan pedal gas dan kopling saat mobil menanjak.

Baca juga: Beberapa Faktor yang Bisa Menyebabkan Truk Gagal Menanjak

“Stop and go akan terasa lebih sulit dilalui menggunakan mobil manual bila pengemudi tidak terbiasa, pasalnya kondisi jalan datar dan menanjak membutuhkan penyesuaian dalam menginjak pedal gas dan kopling,” ucap Muchlis kepada Kompas.com, Minggu (26/5/2024).

Muchlis mengatakan semakin kompleksnya risiko gagal saat menanjak terkadang turut mempengaruhi mental pengemudi. Mental pengemudi cenderung gugup saat mobil mundur sehingga konsentrasinya terpecah.

“Bila pedal gas diinjak kurang dalam maka risikonya mesin mati saat pedal kopling mulai diangkat secara perlahan, akibatnya mobil bisa saja mundur, saat bersamaan pengemudi harus bisa mengerem dengan tepat,” ucap Muchlis.

Baca juga: Tak Kuat Menanjak, Truk Tanah Hantam Pos Polisi hingga Hancur

Menurut Muchlis, bila pengemudi belum terbiasa dengan kondisi tersebut maka akan menjadi sangat sulit mengoperasikan mobil manual.

“Saat bersamaan ketika putaran mesin terlalu tinggi, dan memainkan setengah koplingnya terlalu lama maka kampas kopling berpotensi terbakar, sehingga kerusakan bisa terjadi, ini juga berpotensi gagal menanjak,” ucap Muchlis.

Lantas, seberapa besar pedal gas diinjak dan seberapa cepat pedal kopling dilepas lebih tepatnya, menurut Muchlis tidak bisa dipatok secara pasti melainkan harus melihat kondisinya.

Baca juga: Tak Kuat Menanjak, Bus Terguling di Malang, 5 Orang Luka Berat


“Tingkat kemiringan medan jalan, beban muatan mobil, tenaga mesin saling mempengaruhi, sebenarnya akan mudah bagi pengemudi yang terbiasa mengoperasikan mobil manual, karena mereka bisa merasakan pertautan koplingnya,” ucap Muchlis.

Menurut Muchlis pengemudi yang sudah terbiasa mengoperasikan mobil manual tahu kapan harus menambah injakan pedal gas, dan melepas injakan pedal kopling saat bersamaan agar mesin tidak mati.

“Mesin yang bermasalah juga bisa mempengaruhi, seperti pembakaran tidak sempurna maka akan membuat tenaga mesin kurang optimal, akibatnya akan lebih susah digunakan untuk menanjak,” ucap Muchlis.

Jadi, mobil manual terasa lebih susah dioperasikan saat stop and go di tanjakan karena memang butuh penyesuain dalam pengoperasiannya terlepas bila ada masalah pada mobil tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya

Mengapa Mobil Listrik Bekas Depresiasi Lebih Cepat?

Mengapa Mobil Listrik Bekas Depresiasi Lebih Cepat?

Tips N Trik
Catat Jadwal Rekayasa Lalu Lintas Arus Balik Lebaran 2025

Catat Jadwal Rekayasa Lalu Lintas Arus Balik Lebaran 2025

News
Penegakkan Hukum Ganjil Genap Mudik Lebaran 2025 Via ETLE

Penegakkan Hukum Ganjil Genap Mudik Lebaran 2025 Via ETLE

News
[POPULER OTOMOTIF] Aturan Kendaraan Disita dan Data Dihapus Saat STNK Mati 2 Tahun | Fenomena Bengkel Suzuki Sepi karena Suku Cadang Awet | Skema One Way dan Ganjil Genap Mudik Lebaran 2025 di Tol Jaw

[POPULER OTOMOTIF] Aturan Kendaraan Disita dan Data Dihapus Saat STNK Mati 2 Tahun | Fenomena Bengkel Suzuki Sepi karena Suku Cadang Awet | Skema One Way dan Ganjil Genap Mudik Lebaran 2025 di Tol Jaw

Feature
Estimasi Biaya Mudik Jakarta-Yogyakarta Pakai Toyota Calya

Estimasi Biaya Mudik Jakarta-Yogyakarta Pakai Toyota Calya

Feature
ASII Kantongi Pendapatan Rp 133 T 2024, AHM Jadi Penopang Utama

ASII Kantongi Pendapatan Rp 133 T 2024, AHM Jadi Penopang Utama

News
3 Ruas Tol Trans-Sumatera yang Dibuka Fungsional Saat Lebaran 2025

3 Ruas Tol Trans-Sumatera yang Dibuka Fungsional Saat Lebaran 2025

News
Perbandingan Tarif Tol Jakarta-Solo Sebelum dan Sesudah Diskon Mudik Lebaran 2025

Perbandingan Tarif Tol Jakarta-Solo Sebelum dan Sesudah Diskon Mudik Lebaran 2025

Feature
Formula E Buat Indonesia Bukan Cuma untuk Warga Jakarta

Formula E Buat Indonesia Bukan Cuma untuk Warga Jakarta

Sport
Podium Lagi, Alex Marquez Finis Kedua di MotoGP Argentina 2025

Podium Lagi, Alex Marquez Finis Kedua di MotoGP Argentina 2025

Sport
ESDM Klaim 3.558 SPKLU Siap Layani Pemudik yang Gunakan Mobil Listrik

ESDM Klaim 3.558 SPKLU Siap Layani Pemudik yang Gunakan Mobil Listrik

News
Update Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Ogura Didiskualifikasi

Update Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Ogura Didiskualifikasi

Sport
Pilihan Baru Lapisan Jok Mobil dengan Material Microfiber

Pilihan Baru Lapisan Jok Mobil dengan Material Microfiber

Aksesoris
Suzuki Indonesia Suntik Rp 5 Triliun untuk Genjot Produksi

Suzuki Indonesia Suntik Rp 5 Triliun untuk Genjot Produksi

News
Amankan Mudik Lebaran, Korlantas Siapkan 2 Skema Operasi Ketupat

Amankan Mudik Lebaran, Korlantas Siapkan 2 Skema Operasi Ketupat

News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau