Faktor yang Bikin Mobil Transmisi Manual FWD Gagal Nanjak

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Pengemudi pemula biasanya sering kesulitan saat mengoperasikan mobil transmisi manual di tanjakan. Pasalnya, sang sopir harus piawai dalam memainkan pedal gas dan kopling.

Sementara sistem penggerak roda mobil ada yang menggunakan roda depan (FWD), belakang (RWD) dan semua roda (AWD).

Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota-Mitsubishi, Garasi Auto Service Sukoharjo mengatakan tingkat kesulitannya akan semakin bertambah bila mobil manual tersebut menggunakan sistem penggerak roda depan (FWD).

Baca juga: Sering Lewati Genangan Air, Mobil Manual Rawan Alami Masalah Kopling

KeitaSawa Lexus RZ model transmisi sekuensial ini dilengkapi pedal kopling

“Sebenarnya bagi pengemudi yang paham akan mudah saja, saya setiap hari menggunakan mobil FWD dengan transmisi manual biasa saja, saat stop and go di tanjakan juga aman,” ucap Muchlis kepada Kompas.com, Senin (27/5/2024).

Muchlis mengatakan tantangan menggunakan mobil manual dengan sistem FWD memang lebih kompleks karena pengemudi juga harus memperhitungkan traksi rodanya yang mudah selip.

“Mobil dengan sistem FWD kan cenderung lebih mudah selip, sehingga saat memainkan pedal gas dan kopling tidak cukup hanya asal bertenaga, tapi harus diimbangi dengan memperhitungkan traksi,” ucap Muchlis.

Baca juga: Rawan Kehilangan Traksi, Kenapa Innova Zenix Pakai Sistem FWD?

Berbeda dengan mobil dengan sistem penggerak roda belakang, bisa dikatakan pengemudi cukup fokus menciptakan tenaga dorong yang optimal agar mobil kuat menanjak karena roda penggeraknya di belakang memiliki traksi lebih baik.

“Sedangkan di mobil FWD pengemudi harus segera mengurangi tenaga ketika roda depan mulai terdengar berdecit atau selip, jika terus dibiarkan maka sama saja mobil tidak akan bisa melibas tanjakan karena kehilangan traksi,” ucap Muchlis.

Jadi, mengoperasikan mobil manual dengan sistem FWD membutuhkan skil pengemudi yang andal jika tidak maka potensi gagal menanjak menjadi lebih besar.