JAKARTA, KOMPAS.com - Populasi mobil hybrid saat ini makin banyak di jalanan. Apalagi saat Toyota Innova Zenix Hybrid meluncur, permintaannya terus naik.
Cuma, baterai yang digunakan pada mobil hybrid tentu akan mengalami penurunan performa, tujuh tahun sampai delapan tahun ke depan. Bahkan di bengkel spesialis mobil hybrid yakni Domo Hybrid EV sudah menerima berbagai mobil yang sel baterainya rusak.
Thayne Lika atau akrab disapa Lung Lung mengatakan, mobil hybrid seperti Toyota Camry dan Prius sudah banyak yang ganti sel baterai. Pilihannya cuma dua, rekondisi atau ganti baru.
Baca juga: Kia Tak Jual Carnival Model Hybrid di Indonesia
"Jadi baterainya itu sudah pada drop (rusak) satu-satu. Ketika ke ATPM, Camry itu Rp 68 juta kalau ganti baru semua (baterainya)," ucap Lung Lung di Jakarta, Rabu (29/5/2024).
Tapi kalau pilih rekondisi, bisa diganti sel baterainya saja yang rusak, tidak perlu semuanya. Tarifnya di Domo Hybrid EV buat rekondisi mulai Rp 700.000 sampai Rp 1 juta per sel, tergantung jenis baterainya.
"Kalau ganti semua (rekondisi), pasti lebih murah (dari belu baru). Kalau satu set, paling Rp 20 jutaan," kata Lung Lung.
Baca juga: BMW Rilis Concept Skytop, Pakai Mesin V8
Cuma rekondisi baterai itu ada kendalanya juga. Pertama, ketersediaan baterai belum tentu selalu ada, karena rekondisi mengambil sel yang kesehatannya masih di atas 75 persen.
Nantinya sel rekondisi yang sudah dikumpulkan, dipasang ke sel yang rusak. Nantinya harus dikalibrasi ulang agar bisa digunakan kembali.
"Kalau rekondisi itu artinya harus kumpulin banyak sel yang kesehatannya masih di atas 75 persen. Tapi tergantung ketersediaan karena ini bukan barang baru yang kita bisa comot dari pabrik, jadi harus mengumpulkan," kata Lung Lung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.