JAKARTA, KOMPAS.com - Produksi mobil di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) sepanjang Januari-Maret 2024 mengalami koreksi cukup dalam yaitu 15,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Dilansir data ASEAN Automotive Federation (Autofed), volume produksi di kawasan pada periode dimaksud sebanyak 985.647 unit, terkoreksi dari 1.169.185 unit pada kuartal I/2023 lalu.
Kendati demikian, Thailand masih menjadi kekuatan utama di ASEAN yang mampu berkontribusi 42 persen dari total produksi yaitu 414.123 unit. Meski begitu, kondisi Negeri Siam masih mengalami perlambatan yakni 18,4 persen.
Baca juga: Jepang dan ASEAN Bersinergi buat Hadapi Serbuan Mobil Listrik China
Posisi tersebut lantas diikuti Indonesia dengan 204.821 unit dan Malaysia sebesar 210.431 unit. Sementara Myanmar masih tertinggal jauh dengan total produksi 469 unit.
Beberapa faktor yang membawa posisi produksi mobil di ASEAN pada tahun ini antara lain pertumbuhan ekonomi regional, permintaan konsumen, geopolitik yang pada akhirnya berpengaruh pada rantai pasokkan.
Meski begitu, investasi yang berkelanjutan di kawasan membuat keyakinan atas pertumbuhan industri otomotif ASEAN.
Baca juga: Asumsi Kemping Pakai Campervan di Luar Negeri dan di Indonesia Berbeda
Berikut produksi mobil di kawasan ASEAN Januari-Maret 2024:
1. Thailand: 414.213 unit
2. Indonesia: 294.821 unit
3. Malaysia: 210.431 unit
4. Vietnam: 33.017 unit
5. Filipina: 32.786 unit
6. Myanmar: 469 unit
Produksi mobil di ASEAN Januari-Maret 2023:
1. Thailand: 507.787 unit
2. Indonesia: 392.224 unit
3. Malaysia: 198.394 unit
4. Vietnam: 40.252 unit
5. Filipina: 30.456 unit
6. Myanmar: 72 unit