Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Pertama Motor yang Terkena Abu Vulkanik

Kompas.com - 14/11/2024, 12:12 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) akhir-akhir ini mengalami erupsi dan memuntahkan abu vulkanik ke daerah yang ada di sekitarnya.

Sepeda motor yang terkena abu vulkanik sebaiknya dibongkar untuk menjaga performanya tetap maksimal.

Biasanya, ada dua komponen yang akan kotor sehabis menerjang abu vulkanik, yakni filter udara dan CVT, khusus motor matik.

Baca juga: Promo Hari Pahlawan, Servis Motor Honda Bisa Diskon 15 Persen

Abu vulkanik Gunung Semeru menempel di kendaraan warga, Selasa (14/5/2024)KOMPAS.com/Miftahul Huda Abu vulkanik Gunung Semeru menempel di kendaraan warga, Selasa (14/5/2024)

Anto Hananto, Kepala Bengkel AHASS 88 mengatakan, motor sebaiknya dibawa ke bengkel untuk dibersihkan sampai ada penggantian komponen karena sifat abu vulkanik yang korosif.

"Abu vulkanik itu korosif, jadi secepat mungkin harus dihilangkan dari motor," kata Anto Hananto, kepada Kompas.com belum lama ini.

Anto menjelaskan, penanganan motor yang habis terkena abu vulkanik mirip dengan motor yang menerjang atau terendam banjir. Cuma memang tidak sampai harus mengganti oli, cek bagian filter udara dan CVT saja.

Baca juga: Promo Hari Pahlawan, Servis Motor Honda Bisa Diskon 15 Persen


"Nantinya CVT akan dibongkar dan dibersihkan sekaligus diperiksa, apakah ada kerusakan? Jika ada, sejauh mana kerusakannya? Ini penting diketahui karena abu vulkanik pasti masuk ke ruang CVT," kata Anto.

Komponen lain yang dicek, yaitu filter udara. Khusus komponen ini, Anto menyarankan pemilik untuk melakukan penggantian setelah motor terkena abu vulkanik.

Menurut dia, sekalipun umur pemakaiannya belum lama, filter udara yang sudah terkena abu vulkanik akan mengalami penurunan fungsi akibat penyumbatan. Jika tetap digunakan, motor bisa ngadat dan performanya menurun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau