Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ritual Sebelum Mengemudi, Bisa Cegah Risiko Rem Blong

Kompas.com - 13/11/2024, 18:41 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Rem blong menjadi situasi yang menakutkan bagi pengguna kendaraan bermotor, khususnya mobil. Maka dari itu, pengemudi harus bisa membedakan sistem rem mobil bekerja dengan normal atau tidak.

Pengemudi perlu membiasakan ritual mengocok pedal rem, sebelum berkendara. Tujuannya, pengemudi dapat mengetahui dengan segera, misal terdapat masalah pada sistem remnya.

Hardi Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta mengatakan, ritual mengocok pedal rem bisa menjadi upaya pencegahan risiko rem blong.

Baca juga: Fitur Ini Bisa Mengurangi Risiko Truk Mengalami Rem Blong


“Dengan menginjak pedal rem beberapa kali, maka akan ketahuan performa sistem rem baik atau tidak, sehingga ketika terjadi masalah rem, minimal tidak dalam kondisi sedang melaju di jalan raya,” ucap Hardi kepada Kompas.com, belum lama ini.

Hardi mengatakan, tak semua masalah rem akan memunculkan nyala lampu indikator di layar informasi (MID). Maka dari itu, pengemudi sepatutnya mengetahui gejala atau tanda bahwa sistem sedang tidak baik-baik saja.

“Seperti rem ngempos, maka pedal akan terasa lebih dalam atau amblas daripada biasanya, sedangkan bila booster rem bermasalah maka pedalnya tetap keras, meski mesin sudah hidup,” ucap Hardi.

Baca juga: Sudah Servis Rutin, tapi Kenapa Rem Blong Masih Bisa Terjadi?

KNKT ungkap penyebab sering kecelakaan di Tol Cipularang. Pasca terjadinya kecelakaan beruntun di Ruas Tol Cipularang KM 92 arah Jakarta pada Senin (11/11/2024), pihak Kepolisian melanjutkan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Selasa (12/11/2024) pagi.Dok. Jasa Marga KNKT ungkap penyebab sering kecelakaan di Tol Cipularang. Pasca terjadinya kecelakaan beruntun di Ruas Tol Cipularang KM 92 arah Jakarta pada Senin (11/11/2024), pihak Kepolisian melanjutkan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Selasa (12/11/2024) pagi.

Selain meminimalisasi risiko rem blong, menurut Hardi, tingkat ketinggian pedal rem satu mobil dengan lainnya tidak sama. Sehingga, pengemudi perlu mengetahui batas kampas rem menyentuh cakram.

“Dengan mengetahui ketinggian pedal rem saat kampas bersentuhan dengan cakram, maka pengemudi dapat memperkirakan pengereman dimulai di level menginjakan rem seberapa dalam,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan, pengereman perlu dilakukan dengan menginjak pedal rem secara perlahan agar penumpang tetap merasa nyaman dan tidak membahayakan pengendara lain di belakang.

Baca juga: Jenis Rem Blong pada Truk yang Paling Mematikan

Jadi, pengemudi perlu membiasakan diri untuk melakukan ritual mengocok pedal rem sebelum berkendara. Kebiasaan ini dapat mencegah risiko rem blong di jalan dan penyesuaian pengereman lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau